Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kemenpar dan FGD Sumbar Bahas Pentingnya Branding Pariwisata

Rabu, 25 Oktober 2017 – 23:19 WIB
Kemenpar dan FGD Sumbar Bahas Pentingnya Branding Pariwisata - JPNN.COM
Jam Gadang di Bukittinggi. Foto: jawapos

jpnn.com, SUMATERA BARAT - Membangun sebuah industri pariwisata di sebuah dareah tak lantas berkutat soal infrastruktur dan fasilitas kepariwisataan.

Lebih dari itu, membranding wisata juga tak kalah penting dalam hal pariwisata.

Sehingga, identitas pariwisata suatu daerah tergambar pada branding atau logo yang diproklamirkan.

Hal ini dibedah Konsultan Branding dari Kemenpar RI Singgih Santoso dalam Focus Group Discussion (FGD) tentang pariwisata Sumbar yang diikuti para pegiat wisata, akademisi, Asati, awak media dan sejumlah tokoh masyarakat di aula Grand Inna Muara Hotel Padang, kemarin, (24/10).

"Branding pariwisata Sumbar perlu dikaji matang oleh semua elemen. Mulai dari Pemerintah, pegiat wisata, pengusaha dan masyarakat sendiri perlu menyepakati bersama soal branding pariwisata Sumbar," kata Singgih.

Dalam diskusi berjudul "Penyusunan Strategi Destinasi Branding untuk Padang Sumbar" itu, Sanggih mengatakan, meski pariwisata Sumbar hampir menggeliat di berbagai daerah, masyarakat luar Sumbar hingga luar Negeri justru kenal dengan Padang. Sehingga, Padang seolah-olah menjadi brand Sumbar dan Minangkabau itu sendiri.

"Di luar sana dan bahkan pencairan di goggle, Sumbar dikenal dengan Semen Padang, Kota Padang, nasi Padangnya sendiri. Padahal justru lokasi wisata di Sumbar itu tidak semata-mata di Padang," bebernya.

Menurut Sanggih, hal lain setelah branding adalah promosi. Sejauh dan segencar apa masing-masing Daerah dam membranding objek wisata hingga dikenal ke Mancanegara. Sebab, di dunia industri pariwisata yang semakin ramai kompetitifnya, daerah dituntut lebih kreatif dan gencar melakukan promosi. Sehingga, potensi wisatanya muncul dan diminati banyak orang.

Perbincangan seputar industri pariwisata tak lantas berkutat soal pembangunan infrastruktur dan fasilitas kepariwisataan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA