Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kemenpar Memancing di “Kolam” Wisman Vietnam

Jumat, 07 April 2017 – 17:34 WIB
Kemenpar Memancing di “Kolam” Wisman Vietnam - JPNN.COM
Pesona Indonesia. Foto ilustrasi: Kemenpar.go.id

Imbasnya, minimnya kursi penerbangan yang membawa Wisman ke tanah air terpecahkan oleh Kemenpar. Salah satu hasilnya adalah maskapai asal Negeri Lumbung Padi, VietJet Air, siap terbang ke Indonesia di pertengahan tahun 2017.

“Ini kabar gembira untuk air connectivity kita, poinnya di situ. Karena fokus kinerja kita di tahun 2017 juga disitu, bagaimana mencari peluang agar maskapai membuka penerbangan langsungnya ke tempat destinasi tanah air. Ini yang sedang kami genjot selain Homestay wisata dan digital, niatan VietJet Air adalah sebuah solusi yang positif,” ujar Pitana yang juga diamini Rizki.

Tiga poin penting tersebut - Go Digital, Air Connectivity, dan Homestay Desa Wisata-menjadi pegangan Kemenpar untuk melangkah di kuartal pertama 2017. Tiga hal itu akan diselaraskan dengan kapasitas destinasi di 3 greaters (Bali, Jakarta, Kepri) serta 10 top branding dan 10 top destinasi sebagai Bali Baru.

Salah satu industri yang ikut pameran bersama Kemenpar juga menyambut kabar positif penerbangan langsung ke tanah VietJet Air. Seta Tours yang mengurusi Wisman ke Jogjakarta, Solo dan Semarang atau biasa disebut Joglosemar itu menilai bahwa penerbangan langsung dari Asia Tenggara ke destinasi di daerahnya akan menambah volume Wisman yang diboyongnya ke Joglosemar.

“Jika banyak penerbangan langsung membuat biaya Wisman itu juga menjadi murah, jadi paket kita bisa bersaing dengan negara lain. Karena persaingan dengan negara Thailand dan Malaysia terus semakin tinggi, jika lebih murah menuju Malaysia dan Thailand, maka kita akan kalah terus," katanya.

Nah, dengan penerbangan langsung ke Indonesia maka siap bersaing harga dengan paket ke dua negara itu. "Tentunya bisa mengalahkan Malaysia dan Thailand karena menuju Indonesia juga bisa dilakukan dengan biaya yang murah,” jelas Owner Seta Tours Trianto “Atok” Sunarjati yang menempati salah satu Booth di pameran Kemenpar di VITM 2017 itu.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, soal Air Connectivity atau akses udara, Kemenpar terus memperbesar daya angkut atau seats capacity, yang di tahun 2017 nanti sudah minus 4 juta seats. Sedangkan urusan airline, airport dan authority soal angkutan udara itu domain-nya bukan di Kemenpar. Dibutuhkan total collaboration, dengan Kemenhub, Airlines, Airnav, dan Angkasa Pura.

Sejak dua bulan silam, problem “jembatan udara” buat Indonesia yang berkepulauan ini sudah terdeteksi.

Keputusan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berpromosi di ajang Vietnam International Travel Mart 2017 mendapat pujian dari Kedutaan Besar Republik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News