Kemenpar Raih China Travel Award 2016
Ukus menambahkan, outbound atau orang Tiongkok yang bepergian ke luar negeri tahun 2015 saja ada 120 juta orang. Wisatawan mancanegara (wisman) asal Tiongkok yang ke Thailand sudah 8 juta wisman. Sedangkan jumlah turis Tiongkok ke Korea, Hongkong dan Jepang juga meningkat sangat signifikan.
Namun, yang ke Indonesia baru 1 persen atau masih di angka 1,2 juta orang. Tapi tahun ini, angka wisman asal Tiongkok mulai meledak dan menggeser Australia di posisi ketiga, setelah Singapura dan Malaysia. Selama ini, turis Tiongkok di bawah angka capaian dari Australia.
“Sekarang sudah menggeser Australia, termasuk yang ke Pulau Bali, jumlah wisman Tiongkok lebih besar hingga bulan ketujuh tahun 2016. Tentu ini juga berdampak kepada penghargaan yang akan kami raih di Shanghai,” ungkap pria asal Kuningan, Jawa Barat itu.
Sebelumnya Presiden Jokowi juga sempat mencontohkan Malaysia yang sudah dikunjungi 24 juta wisman dalam satu tahun. Thailand lebih hebat lagi, didatangi oleh 28 juta wisman.
Indonesia tahun 2015 dikunjungi 10,4 juta (wisman) atau naik 10,3 persen dari tahun sebelumnya. Tapi itupun masih kalah jauh dibandingkan dengan dua negara tetangga itu, Malaysia dan Thailand.
“Padahal tempat yang indah-indah di kita itu banyak sekali. Apa yang keliru? Apa yang salah? Tahun 2019 targetnya harus sudah di atas 20 juta (wisman),” tegas Presiden Jokowi saat itu.
Indonesia memang mulai mendapatkan reaksi yang bagus dari pasar Tiongkok. Di Manado saja, mulai bulan Juli-Agustus lalu terjadi peningkatan turis hingga 1.000 persen karena ada direct flight dari empat provinsi dan 6 kota di Tiongkok. Sekarang di Manado dibangun banyak restoran, hotel dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Kemenpar juga terus berusaha menggenjot dan merealisasikan target 20 juta wisman tahun 2019. Target Kemenpar pada 2016 ini adalah 12 juta wisman. Sampai bulan Juli masih on the track.