Kemenpora dan BKKBN Menggelar Keluarga Muda Berdaya X Siap Nikah Goes to Campus
Asisten Deputi (Asdep) Kepemimpinan Pemuda Andi Susanto bahwa "Keluarga Muda Berdaya X Siap Nikah Goes to Campus" merupakan implementasi dari perjanjian kerja sama (PKS) yang belum lama ditandatangani Kemenpora dan BKKBN.
"Kemenpora dan BKKBN sepakat melalukan penguatan pemahaman remaja dan pemuda dalam rangka persiapan kehidupan berkeluarga dan peningkatan kapasitas keluarga muda berdaya," kata Asdep Andi.
Sementara itu, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengingatkan pasangan yang akan menikah untuk menghemat biaya yang tidak perlu.
Salah satu biaya yang bisa diminimalkan adalah biaya pranikah atau prewedding.
"Pesan praktisnya itu jangan terlalu membesar-besarkan yang enggak penting. Contohnya prewedding. Kami itu bisa mencapai puluhan juta rupiah, bahkan ada yang sampai ratusan juta rupiah," kata Hasto.
Biaya prewedding yang terlalu besar bisa dialihkan kepada kebutuhan lain. Seperti dipakai untuk membiayai tes darah atau mengonsumsi obat penambah darah sehingga ada perbaikan kualitas kesehatan pasangan.
"Konsepsi untuk tes HB (hemoglobin), minum tablet tambah darah, itu dikerjakan. Padahal itu murah banget, bahkan ada yang gratis. Itu pesan saya," tutur Hasto.
Dia pun meminta agar pernikahan tidak dilakukan pada usia terlalu dini dan terlalu tua. Kemudian, jarak kehamilan tidak dekat dan tidak terlalu sering hamil.