Kemenpora Pantau Perkembangan Mental Atlet SKOI Kaltim
Senin, 30 Maret 2015 – 14:33 WIB
Kepala Dispora Kaltim, Fachruddin Djafrie menuturkan, kejadian penganiayaan siswa SKOI Kaltim memang sempat membawa pengaruh negatif, utamanya di lingkungan atlet SKOI yang mayoritas masih belum dewasa. Dia sepakat dengan Kemenpora bahwa kejadian pengeroyokan atlet SKOI Kaltim harus diambil hikmahnya dalam rangka mewujudkan SKOI Kaltim yang lebih baik.
Kejadian pengeroyokan atlet SKOI Kaltim oleh oknum anggota Brimob Polda Kaltim terjadi pada Sabtu (21/3) dini hari. Sejumlah anggota Brimob diduga melakukan perusakan fasilitas asrama SKOI Kaltim dan penganiayaan kepada sejumlah atlet SKOI. Pada kejadian tersebut, tiga atlet SKOI Kaltim menjadi korban kekerasan dan mengalami sejumlah luka parah di kepala.
Bahkan, salah satu korban yakni Paulus Rinaldi (atlet karate) harus mendapatkan perawatan 21 jahitan di bagian kepalanya. Dua korban lainnya yakni Azar Ramahan (gulat) dan Alwin Vioa (panahan) hanya mendapatkan perawatan jalan oleh tim medis.