Kemenristekdikti Pacu Program PMDSU
Adapun dari PMDSU Batch III, publikasi terbanyak sementara diraih oleh Alexader Patera Nugraha (Unair) dengan 22 publikasi. Kemudian disusul Putri Cahaya Situmorang (USU), R. Joko Kuncoro (Unair), dan Suhailah (Unair) masing-masing dengan 5 publikasi.
"Untuk mewujudkan SDM Unggul, Indonesia Maju sebagaimana visi pemerintah, kita memerlukan inovasi-inovasi pada pendidikan. Salah satunya, yaitu melalui PMDSU. Para mahasiswa PMDSU ini adalah anak-anak bangsa yang bertalenta. Dan kami akan melakukan beragam program terobosan lain untuk mencari talenta-talenta terbaik," tutur Menteri Nasir.
Menteri Nasir mengingatkan para mahasiswa PMDSU agar menjadi insan yang berkarakter dan membekali diri dengan wawasan kebangsaan. Baginya, lulusan PMDSU bukan sekadar menjadi Doktor biasa, tetapi harus tetap memiliki karakteristik khas Indonesia sehingga mampu melihat potensi berdasarkan keunggulan komparatif bangsa.
"Kalian adalah anak-anak pintar, sehingga benar-benar harus mampu memanfaatkan ilmu yang dimiliki untuk hal yang baik. Bukan tidak mungkin 10 sampai 20 tahun ke depan kalian yang akan mengisi posisi-posisi strategis dan pembuat kebijakan," kata Guru Besar Universitas Diponegoro itu.
Sementara terkait PMDSU sebagai bagian pengembangan manajemen talenta, para mahasiswa PMDSU ini kemudian dijuluki sebagai "Kopassus" Ilmuwan yang diharapkan akan menjadi agent of innovation. Kemenristekdikti, ke depan juga memiliki beberapa cara lain untuk percepatan pembangunan SDM melalui program Talent Scouting. Upaya ini, lanjut Menteri Nasir, dilakukn agar semakin banyak mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi di perguruan tinggi rangking terbaik dunia.
Selain Menristekdikti, pembicara yang tak kalah penting pada kegiatan Anjangsana PMDSU 2019 adalah Kepala Kantor Staf Kepresidenan Jendral (Purn) TNI 0Moeldoko. Bagi Moeldoko, seorang ilmuwan juga wajib memiliki kemampuan kepemimpinan. Dia pun berbagi tips dan trik untuk menjadi SDM yang unggul.
Moeldoko memaparkan 10 karakteristik yang wajib dimiiki oleh pemimpin muda penerus bangsa, meliputi mau mendengarkan, jujur, cerdas, inovatif, kerja keras, disiplin, tanggung jawab, tegas, pantang menyerah, serta taat beribadah.
Kendati demikian, menurut dia, kunci utama supaya dapat terus bersaing adalah menjadi individu yang mau berinovasi. Moeldoko kemudian memberikan contoh bagaimana Korea Selatan dan Singapura kini menjadi negara maju dengan tingkat ekonomi yang baik.