Kementan: Ada 2 Komoditas yang Dikembangkan dalam Program HDDAP di Kabupaten Ende
Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ende, Gadir Ibrahim Dean menyampaikan Kabupaten Ende siap mendukung HDDAP dengan menyiapkan lokasi-lokasi lahan potensial di beberapa Kecamatan, serta memilih tenaga PPL dan POPT terbaik yang akan terjun langsung memantau pelaksanaan HDDAP.
Khususnya dalam pembangunan sistem data yang baik dan memiliki ketertelusuran.
"Komitmen dari Kabupaten Ende untuk menyukseskan proyek ini menjadi sebuah langkah yang penting dalam mendukung pertanian berkelanjutan dan pengembangan ekonomi lokal. Semoga program ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dalam pengembangan pertanian di lahan kering," ujar Gadir.
Gadir menambahkan, hal lain yang menjadi catatan dalam kegiatan pilotting ini adalah lokasi lahan-lahan eksisting yang sudah ditanami jahe maupun alpukat sampai saat ini masih tersebar dan akses kurang baik.
"Lokasi lahan-lahan eksisting tidak berada pada satu hamparan dan akses jalan tani masih kurang baik, sehingga menjadi kendala bagi petani dalam melaksanakan proses budidaya secara komprehensif," tambahnya.
HDDAP merupakan salah satu program Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) yang berasal dari Asian Development Bank (ADB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Program HDDAP telah resmi dimulai pada Kamis, 16 Mei 2024 lalu yang ditandai dengan acara Kick Off di Surabaya, Jawa Timur.
HDDAP dilaksanakan di 13 kabupaten, yakni Pakpak Bharat, Dairi, Karo, Sumedang, Batang, Wonosobo, Gresik, Lumajang, Sumenep, Bali, Ende, Enrekang, dan Gowa. (jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!