Kementan: Ada 2 Komoditas yang Dikembangkan dalam Program HDDAP di Kabupaten Ende
jpnn.com, ENDE - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura saat ini tengah melaksanakan Proyek Pengembangan Hortikultura di Lahan Kering atau dikenal Horticulture Development in Dryland Areas Project (HDDAP) di 13 kabupaten dari 7 provinsi di Indonesia.
Mengangkat konsep "MIS-KoltiTrace", sistem itu akan diimplementasikan pada seluruh kabupaten yang menjadi lokasi pelaksanaan HDDAP untuk mempermudah proses pemantauan dan evaluasi.
Direktur Perlindungan Hortikultura sekaligus Project Manager HDDAP, Jekvy Hendra menyampaikan digitalisasi merupakan poin penting dalam mengakses seluruh kegiatan HDDAP.
"Ketertelusuran data petani dapat terekam melalui aplikasi MIS-Koltitrace berbasis Android dan Web," jelas Jekvy.
Pelatihan dan pilotting MIS-Koltitrace sudah mulai dilakukan, termasuk di Kabupaten Ende yang menjadi salah satu lokasi HDDAP terpilih, pada Senin-Selasa (20/5-21/5) lalu.
Kegiatan di Ende mencakup penyampaian materi tentang aplikasi mobile MIS-KoltiTrace yang dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Kecamatan Wolojita dan Kelimutu untuk simulasi pengambilan data petani serta pilotting area pada lahan produsen milik petani atau gapoktan di kecamatan tersebut.
"Terdapat dua komoditas unggulan yang akan dikembangkan dalam program HDDAP di Kabupaten Ende, yaitu jahe dan alpukat," ujarnya," papar Dina Martha selaku Penanggung Jawab Komponen Digitalisasi HDDAP.
"Dalam pilotting, dihadirkan petani yang menjadi CPCL penerima bantuan HDDAP untuk kemudian diwawancara terkait aktivitas budi daya, pascapanen dan pengolahan juga dilakukan survei plot dengan model pengambilan titik poligon kebun," sambungnya.