Kementan Bertekad Wujudkan Sektor Pertanian Berdaya Saing
"Untuk itu, kami sampaikan agar program yang sudah baik ini dijaga dengan baik, kebijakan yang sudah baik di era pemerintahan Jokowi-JK dilanjutkan, karena kita melihat kalaupun anggaran turun tetapi produksi ekspor tetap naik dan itu disampaikan oleh Komisi IV DPR RI kemarin," beber Amran.
Selain itu, Amran pun meminta ada beberapa program strategis Kementan yang harus ditindaklanjuti secara serius. Pasalnya berdampak besar ternyata pertumbuhan ekonomi nasional dan masa depan Indonesia.
"Program peternakan ada pengembangan sapi belgian blue, beratnya dua ton. Kalau ini dilanjutkan, ini menentukan masa depan. Kita tidak lagi impor sapi, tapi justru ekspor," katanya.
Di sektor perkebunan, sambung Amran, yakni program pengembangan Biodiesel 100. Program ini dipastikan dapat mempengaruhi dunia karena CPO yang diekspor CPO selama ini ke 143 negara, akan dikelola sendiri untuk menghasilkan bahan bakar.
"Jika ini terwujud, kita bisa menghemat devisa dan yang terpenting adalah kita bisa menghemat energi menjadi ramah lingkungan, tidak berasap," terangnya.
Program selanjutnya yang perlu dilanjutkan yakni pengembangan lahan rawa melalui Program SERASI (Selamatkan Lahan Rawa Sejahterakan Petani). Optimasi lahan rawa ini bisa memenuhi kebutuhan pangan penduduk Indonesia kurang lebih satu miliar orang.
"Jadi kita siapkan dari sekarang kemudian kebijakan-kebijakan yang tidak produktif. Kebijakan yang tidak bisa mendorong pertumbuhan produksi ini dicabut. Itu sesuai arahan Bapak Presiden agar investasi dan ekspor bisa meningkat. Dua hal ini yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi adalah ekspor dan investasi," tandas Amran. (cuy/jpnn)