Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kementan dan Petani Indramayu Bangun Kemandirian Benih Padi

Selasa, 29 Maret 2022 – 17:50 WIB
Kementan dan Petani Indramayu Bangun Kemandirian Benih Padi - JPNN.COM
Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL). Foto: Dok Kementan.

jpnn.com, INDRAMAYU - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama petani Indramayu yang tergabung dalam korporasi PT Tani Mulus Emas di Desa Mundakjaya Kecamatan Cikedung membangun kawasan pengembangan benih padi di kawasan berbasis korporasi seluas 10.000 hektar.

Kegiatan itu dilakukan lewat Program Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan Berbasis Korporasi (Propaktani).

Dengan dibangunnya kewasan tersebut diharapkan akan terwujud kemandirian benih padi yang bisa meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani.

Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan Propaktani merupakan salah satu program terobosan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk memajukan usaha pertanian sehingga memperkuat ketahanan pangan dan sektor pertanian tangguh menghadapi berbagai tantangan.

Implementansi Propaktani meliputi kegiatan terintegrasi dari hulu dan hilir sampai industri turunan hingga pemasaran.

"Korporasi Tani Mulus Emas ini menjadikan petani atau kelompoktani naik kelas menjadi korporasi petani skala luas," kata Suwandi di Jakarta, Selasa (29/3).

"Benih padi yang dihasilkan dalam jumlah banyak dengan kualitas unggul, bersertifikat dan kemasan yang bernilai jual tinggi," sambungnya.

Diketahui, dalam mendorong implementasi kemandirian benih bersama Korporasi Tani Mulus Emas, Kementan bersama Besar Padi Sukamandi, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan, Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Jawa Barat, dan Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu menggelar Bimbingan Teknis Peningkatan Kompetensi Produsen Benih Dalam Teknis Produksi.

Kementan bersama petani Indramayu membangun kawasan pengembangan benih padi di kawasan berbasis korporasi seluas 10.000 hektar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close