Kementan Dorong Kekuatan Ekspor Pertanian Indonesia melalui Gratieks
Menurut Mendag, suprlus tahun ini bahkan merupakan yang tertinggi selama 5 tahun terakhir, mengalahkan surplus 2017 sebesar USD 11,84 miliar.
"Neraca dagang kita surplus sebesar USD 13,5 miliar. Hasil ini lebih baik dari 2019 dalam periode sama yang mengalami defisit sebesar USD2,24 miliar. Komoditas pertanian menjadi penyumbang besar bagi neraca dagang kita selama pandemi," ujar Mendag.
Berdasarkan data ekspor kumulatif dari bulan Januari hingga September 2020, sektor pertanian meningkat sebesar 11,5 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama.
Adapun produk ekspor yang meningkat diantaranya adalah buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran dan produk hewan.
"Hal ini memberikan sinyal optimisme bagi masyarakat dan pelaku pasar, bahwa perekonomian Indonesia sudah on track atau di jalurnya menuju ke arah yang lebih baik," katanya.
Bahkan, kata Mendag, pihaknya mencatat masih adanya proses ekspor yang dilakukan secara intens oleh beberapa perusahan daerah, khususnya untuk komoditas kopi, kapulaga, karet, hingga produk turunan kelapa sawit.
Baru-baru ini, Koperasi Baitul Qiradh Baburrayan sukses mengekspor kopi arabika Gayonya sebanyak 57,6 ton ke negara tujuan Amerika Serikat. Kopi tersebut diekspor dengan nilai Rp4,2 miliar.
Bukan hanya itu saja, produk pertanian lainya, yakni 104 ton kelapa parut asal Sulawesi Utara sukses menambah daftar ekspor Indonesia ke negara Brasil.