Kementan Dorong Tumbuhnya Pengusaha Pangan Lokal Millenial
jpnn.com, YOGYAKARTA - Potensi dan sumber daya pangan lokal mesti dikembangkan secara optimal melalui berbagai inovasi dan kreasi. Karena itu, generasi muda diharapkan berperan penting dalam mengangkat nilai tambah dan daya saing pangan lokal.
Untuk itu, dalam rangkaian Gelar Pangan Lokal Berbasis UMKM diadakan talkshow yang mengangkat tema "Sehat dan Kaya dengan Pangan Lokal" di Titik Nol kota Yogyakarta pada Minggu (8/12).
Sekretaris Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (BKP Kementan) Riwantoro yang hadir dalam acara tersebut menegaskan bahwa Indonesia kaya akan potensi pangan lokal yang menjadi peluang dalam pengembangan bisnis pangan.
"Kami harapkan generasi muda para milenilal ini mampu menjadi tokoh utama dalam mengembangkan pangan lokal," kata Riwantoro.
Sektor UMKM, menurut Riwantoro, menjadi menjadi daya ungkit dalam pengembangan bisnis pangan ini. Pakar branding dari Maxi Consulting, Ardhi Putro Setyanto menguraikan, untuk mengembangkan pangan lokal berbasis UMKM, diperlukan kekuatan branding yang memiliki fungsional benefit dan emosional benefit untuk dapat meningkatkan daya saing produk pangan lokal tersebut.
"Branding di media sosial kini tidak lagi dipengaruhi oleh jumlah follower tapi lebih pada seberapa kuat ajakan tersebut mengubah mindset konsumen. Semakin segmented suatu produk akan semakin branded suatu produk," jelasnya.
Mengamini pernyataan Ardhi, pakar Teknologi Pangan UGM, Prof Sri Rahardjo menambahkan, untuk menarik konsumen, pengembangan pangan lokal ini harus memperhatikan rasa, keamanan pangan, harga, dan daya simpan.
Sementara itu, co-founder start up iGrow Jim Oklahoma yang juga hadir dalam talkshow tersebut menekankan pentingnya penggunaan teknologi informasi untuk mempertemukan penjual dan pembeli serta investor.