Kementan Kembangkan Kawasan Buah Tropis Berorientasi Ekspor
Menurut Sandy, untuk membangun kawasan buah ekspor skala luas diperlukan dukungan berbagai pihak. "Harus ada insentif khusus agar harga jualnya menguntungkan petani. Sistem distribusi dan teknologi pascapanen pengangkutan penting diperhatikan karena buah-buahan pada dasarnya komoditas yang mudah rusak," tandasnya. "Konsep pengembangan buah korporasi yang didesain Ditjen Hortikultura Kementan sangat relevan menjawab tantangan ekspor," imbuhnya.
Senada, pakar sekaligus pengusaha durian, Karim Aristides, saat dikonfirmasi mengatakan pemerintah harus lebih fokus lagi dalam pengembangan buah nasional. Untuk durian, Karim mengusulkan agar ditentukan varietas andalan durian nasional yang bisa eksis dalam percaturan ekspor dunia. "Sebaiknya konsentrasi pada beberapa varietas asli yang terbukti unggul. Jangan banyak-banyak varietas. Saya sendiri mengusulkan 3 varietas durian super unggul yaitu Pelangi, Super Tembaga JF dan Srombut. Ketiganya durian lokal yang sanggup mengalahkan jenis durian yang ada di dunia ini. Rasa eksotis, lemaknya kuat, daya tahan lama dan tidak gampang kena penyakit. Durian Malaysia, Filipina, Thailand atau Vietnam lewat," ujar Karim yang mengaku sudah melanglang buana mencicipi berbagai jenis durian di berbagai negara tersebut.
Menurut Karim setiap penggemar durian dari berbagai negara memiliki preferensi berbeda terkait citarasa durian. "Untuk orang Indonesia dan Jepang umumnya suka yang manis. Tapi untuk pasar Tiongkok, Hongkong, Singapura, Malaysia justru suka yang manis ada sensasi pahitnya. Itu semua ada di durian kita. Yakin deh, selama kita mampu fokus dan berani mengembangkan skala besar-besaran, kita bisa menjadi jawara durian dunia mengalahkan Thailand dan Malaysia. Untuk pasar Tiongkok, agar segera diproses protokol ekspornya, agar durian kita bisa masuk kesana," kata Karim optimis.(jpnn)