Kementan Kembangkan Lamtoro Tarramba di NTT-Timor Leste
jpnn.com, KUPANG - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mencari terobosan untuk membangunkan lahan tidur di perbatasan NTT-Timor Leste yang meliputi Malaka, Belu, Timor Tengah Utara, dan Kupang.
Daerah-daerah tersebut memiliki musim kering yang relatif lebih panjang dibandingkan daerah lainnya.
Dalam upaya tersebut, Tim Kementerian Pertanian yang dipimpin oleh Staf Ahli Menteri Bidang Infrastruktur Ani Andayani meninjau kelompok tani di Desa Camplong yang mengembangkan tanaman "lamtoro tarramba" sebagai hijauan makanan ternak (HMT).
Dermi, Ketua Poktan menceritakan ketertarikannya mengembangkan 'lamtoro tarramba' diawali adanya gagasan yang diprakarsai oleh BPTP Naibonat Kupang, dengan memanfaatkan Program Bantuan ACIAR pada tahun 2008 untuk membangun dan mengembangkan lahan tidur dan kering seluas 34 hektar di Desa Camplong II Kabupaten Kupang.
Adapun kini sudah berkembang menjadi 150 hektare dikelola oleh tiga poktan di Camplong.
"Berdasarkan peneliti BPTP, Lamtoro Tarramba ini makanan yang berprotein tinggi. Bisa dikembangkan di lahan tidur atau marginal yang kering dimana produksinya cukup untuk memberi makan sapi saat kemarau," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/3).
"Pengalaman poktan selama ini, menanam Lamtoro Tarramba dengan jarak 2 meter x 1 meter, cukup untuk pakan 7-8 ekor sapi per hektarnya tanpa HMT lainnya atau minimal 5 ekor sapi minimal pada saat iklim sangat kering" lanjut Dermi.
Hal senada diungkapkan Staf Ahli Menteri Pertanian, Ani Andayani. Ani menjelaskan bahwa pengembangan Lamtoro Tarramba merupakan sebuah langkah terobosan di saat Hijauan Makanan Ternak (HMT) lain sulit diperoleh.