Kementan Serap Aspirasi: Produksi dan Pendapatan Petani Meningkat
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah petani dari berbagai daerah di Indonesia mengakui bahwa kondisi sektor produksi pertanian saat ini semakin meningkat hasilnya. Banyak komoditas pertanian yang terbukti menunjukkan capaian produksi memuaskan.
Wakil Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Indramayu, Jawa Barat, Sutatang menuturkan, setiap tahunnya hasil produksi pertanian di wilayahnya tercatat terus mengalami angka peningkatan.
Sutatang menyebutkan, berdasarkan fakta di lapangan dan data riil baru-baru ini, hasil padi untuk gabah kering panen (GKP) di Indramayu mampu mencapai 7,8 ton per hektare.
"Setiap tahunnya sektor dan produksi pertanian di sini semakin bagus, hasilnya mencukupi, tidak ada hama lagi dan masalah kekurangan air yang selama ini kerap terjadi oleh Kementan sudah bisa diantisipasi," ujar Sutatang, Sabtu (16/3).
Hal lainnya, Sutatang mengatakan, soal harga di tingkat petani sejauh ini dirasakan amat adil dan tidak bermasalah. Diakuinya, seperti untuk gabah dan beras masih sesuai standarisasi rata-rata harga pembelian pemerintah (HPP).
Khusus di Indramayu, Sutatang mengungkapkan, untuk pembelian gabah dihargai di kisaran senilai Rp 4.000 sampai Rp 4.500 per kilogramnya.
"Harganya (gabah dan beras) masih bagus secara HPP. Nanti, bulan April, kami juga akan panen raya. Relatif di Indramayu tidak ada keluhan dari petaninya," ucap Sutatang.
Kerja sama yang dibangun bersama pemerintah, khususnya terkait ini Kementerian Pertanian (Kementan), memberikan manfaat besar. Kementan selama ini dinilai menaruh perhatian utama kepada petani agar tingkat produksinya terus tumbuh dan otomatis ikut mendorong kesejahteraan mereka juga.