Kementan Serap Aspirasi: Produksi dan Pendapatan Petani Meningkat
Sutatang menuturkan, infrastruktur pertanian maupun kebutuhan benih, alat mesin pertanian (alsintan) telah cukup baik perhatiannya dari Kementan. Begitu juga untuk peternakan, misalnya saja salah satunya mengenai penggemukan hewan. “Kementan secara intensif melakukan pembinaan dan pendampingan kepada para peternak mitra,” jelasnya.
Berdasarkan sajian fakta dan data kondisi di lapangan tersebut, Sutatang mengimbau, jangan sampai ada segelintir orang mengaku sebagai petani Indramayu yang justru mengabarkan keburukan sektor pertanian di wilayahnya. "Petani dan pertanian ini kan isu yang menarik buat dipelintir untuk kepentingan tertentu. Padahal kenyataannya berbanding terbalik dengan yang ditentangnya. Sebaiknya mereka turun ke lapangan, petani yang protes harus berbasis data obyektifitas," ujar Sutatang.
Sedangkan Ketua Umum KTNA Lampung Timur, Praptowo, mengungkapkan, selama ini harga produksi dari berbagai komoditas pertanian masih adil dan sesuai dengan sarana produksi.
"Kementan hingga kini masih menyerap aspirasi petani di Lampung Timur. Apa yang sesuai dengan kebutuhan petani dan pertanian di sini. Ibaratnya, masih mengikuti kemauan petani untuk memperoleh hasil terbaik," ucap Praptowo.
Seperti untuk harga padi, Praptowo menilai sejauh ini amat cukup. Harga rata-rata dipatok di angka kisaran Rp 4.300 sampai Rp 5.000 per kilogram.
Kemudian untuk jagung, harga juga masih dibeli dengan tingkat wajar rata-rata antara Rp 3.700 hingga Rp 4.500 per kilogramnya. Praptowo mengatakan, pembelian jagung dengan harga Rp 3.500 per kilogram saja sudah membuat petani untung berlimpah.
"Makanya di Lampung Timur barusan saja, panen jagung dapat 13 ton per hektare. Dulu biasanya itu 8 sampai 10 ton per hektare panen jagung. Ini peningkatan luar biasa," ujar Praptowo.
Praptowo membeberkan, dengan produksi panen jagung hingga 13 ton per hektare memberikan dampak kesejahteraan yang tinggi terhadap petani. "Coba cerna saja, panen 1 hektare jagung saja itu bisa setara untung Rp 50 juta. Itu dari mulai tanam sampai panennya," kata Praptowo.