Kementan Sukses Gelar Tani On Stage di CFD Makassar
Oleh karena itu pemerintah melalui Kementan sekarang akan mulai mempersiapkan kebutuhan dari hulu sampai hilir. “Sehingga pada akhirnya akan didapatkan kualitas ekspor yang memadai,” tuturnya.
Sementara Direktur Jenderal Prasarana Dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, TOS merupakan ajang sosialisasi. Melalui TOS itu pula Kementan menyosialisasikan asuransi bagi petani.
"TOS ini kami manfaatkan untuk menyosialisasikan Asuransi Pertanian, mulai asuransi padi maupun hewan ternak. Asuransi ini sangat membantu para petani ketika terkena bencana alam, kekeringan maupun hama tanaman. Petani akan mendapatkan penggantian, begitu pula dengan hewan ternak, apabila mati atau hilang itu bisa diganti oleh asuransi Jasindo", ujar Sarwo.
Kementan dalam kegiatan TOS itu juga menyerahkan klaim Asuransi Usaha Tani secara simboli. "Tadi bisa kita lihat Bapak Menteri menyerahkan secara simbolik AUTP senilai Rp 7,9 Milyar dan juga polis Asuransi Ternak AUTSK sebesar 24.846 ekor dan 1.638 polis." ujar Sarwo Edhy.
Lebih jauh Sarwo Edhy mengatakan, pihak melalui TOS itu berupaya mendorong petani memanfaatkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR). Saat ini Kementan memiliki dana KUR sebesar Rp 50 triliun untuk sektor pertanian.
Ditanya Program Grati-eks pada Tani On Stage, Sarwo Edhy mengatakan bahwa pihaknya mengupayakan ekspor komiditas pertanian meningkat tiga kali lipat sampai dengan tahun 2024. Sebab, fungsi Ditjen PSP adalah menfasilitasi berbagai komoditas ekspor strategis di sektor pertanian.(nis/jpnn)