Kementan Tingkatkan Transparansi Program PAT Lewat Teknologi Geospasial
jpnn.com, BANGKA BELITUNG - Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat ketahanan pangan nasional lewat Program Perluasan Areal Tanam (PAT) yang mencakup Optimalisasi Lahan, Pompanisasi, dan Padi Gogo (Tumpang Sisip).
Program itu bertujuan meningkatkan produksi pangan serta memanfaatkan lahan secara optimal, khususnya di tengah ancaman krisis pangan akibat perubahan iklim global.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya langkah proaktif dalam menghadapi tantangan global.
“Saat ini, banyak negara mengalami penurunan produksi pangan, dan kelaparan menjadi masalah serius. Kami harus bertindak cepat dan tepat untuk mengatasi tantangan ini,” tegas Menteri Andi Amran.
Sebagai bagian dari upaya ini, Kementerian Pertanian, melalui Hotman F. Simanjuntak, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian dan penanggung jawab kegiatan PAT di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyelenggarakan pelatihan pembuatan peta berbasis data geospasial.
Pelatihan yang digelar di Kantor Badan Standarisasi dan Instrumen Pertanian (BSIP) Bangka Belitung ini bertujuan mendukung pelaksanaan PAT dengan memastikan semua capaian di lapangan tercatat dengan akurat dan diakui oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Hotman menekankan pentingnya penggunaan teknologi geospasial untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam program ini.
“Kerja keras di lapangan harus disertai dengan dokumentasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Teknologi geospasial memungkinkan kami untuk mendokumentasikan setiap langkah secara detail, memastikan semua capaian diakui oleh BPS dan pemangku kepentingan lainnya,” ujar Hotman.