Kementerian PUPR Sebut Bendungan Semantok Memperkuat Ketahanan Pangan Jatim
"Dengan volume tampung 32,67 juta m3 dan luas area genangan 365 hektar, bendungan ini berfungsi untuk menyalurkan air saat musim kemarau guna mencegah terjadinya kekeringan pada areal persawahan sehingga dapat meningkatkan hasil produksi pertanian di daerah tersebut," ujarnya.
Basuki mengatakan tidak hanya dapat memasok air untuk irigasi seluas 1.900 hektare, bendungan yang terletak di aliran Sungai Semantok juga mampu mengurangi risiko banjir sebesar 137 m3 per detik.
"Pemeliharaan sungai di hilir bendungan sebesar 30 liter per detik dan penyedia air baku sebesar 312 liter per detik," ungkapnya.
Dia berharap kehadiran Bendungan Semantok akan dimanfaatkan sebagai pengendali banjir di Kecamatan Rejoso untuk menahan air yang berlimpah saat musim hujan, serta memiliki potensi sebagai produksi air baku, dan pariwisata yang dapat menumbuhkan ekonomi lokal.
Selain itu, Basuki mengatakan dengan diselesaikannya Bendungan Semantok, nantinya akan menambah daftar bendungan di Jawa Timur serta menyusul pembangunan empat bendungan lainnya yakni Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan, Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek, Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo, dan Bendungan Gongseng di Kabupaten Bojonegoro.
"Dari empat bendungan tersebut, pembangunan Bendungan Tukul telah rampung dan diresmikan oleh Presiden RI pada 14 Februari 2021 lalu," kata Basuki. (mcr10/jpnn)