Kemiskinan Jadi Motivasi Maestro Balet Li Cunxin Gapai Kesuksesan
Lahir dan menghabiskan masa kecil di sebuah desa miskin di Shandong, China, Li Cunxin menganggap balet adalah penyelamat hidupnya. Berkat kegigihan dan kerja keras yang ia jalani, Li membentangkan karir baletnya hingga mancanegara. Pekan lalu, direktur artistik dari Queensland Ballet ini mengunjungi Jakarta, bertemu dengan sejumlah balerina lokal berbakat dan membagikan kisahnya.
Semasa kecil, Li Cunxin sangat akrab dengan kemiskinan. Anak ke-6 dari 7 bersaudara ini hidup prihatin bersama keluarganya di sebuah desa dekat kota Qingdao, Provinsi Shandong, China. Kala itu, balet bukanlah sesuatu yang dekat dengan dunianya. Hingga usia 11 tahun, ia mendapat kesempatan belajar balet di Beijing Dance Academy. Di sana, kehidupannya mulai berubah.
Li menuturkan, kemiskinan yang dialaminya saat kanak-kanak membuatnya sadar betapa berharganya peluang yang ia dapatkan dalam hidup. Ia mengaku, kala itu, masa depannya diselimuti kabut kelaparan, tak ada harapan.
“Orang tua saya, kakek-nenek saya, buyut saya, beberapa generasi ke belakang, semuanya menjalani hidup yang sama. Tak ada cukup makanan, tak ada cukup baju di musim dingin padahal salju setinggin ini (menunjuk lutut) dan suhunya bisa mencapai 25-30 derajat di bawah nol.”
“Jadi, balet adalah sebuah peluang bagi saya, ini sebuah berkah untuk saya,” ujar direktur artistik Queensland Ballet sejak tahun 2012 ini.
Li mengaku, pada awalnya ia tak menyadari kesempatan emas itu, hingga sang guru balet membimbingnya.
“Guru Shaw tahu mimpi masa kecil saya yaitu untuk membantu keluarga saya, menyelamatkan mereka dari kelaparan, dari rasa kedinginan. Jadi ia bilang kepada saya, ‘Dengar, kalau kamu jadi penari yang bagus, kamu bisa menghasilkan uang cukup, kamu bisa menabung dan mengirimkannya ke rumah, membantu keluargamu’,” cerita ayah 3 anak ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
- ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Kemungkinan Ditembak Rusia
Jumat, 27 Desember 2024 – 23:36 WIB - ABC Indonesia
Rencana Indonesia Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir Dikhawatirkan Memicu Bencana
Jumat, 27 Desember 2024 – 22:55 WIB - ABC Indonesia
Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
Selasa, 24 Desember 2024 – 23:59 WIB - ABC Indonesia
Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
Selasa, 24 Desember 2024 – 23:55 WIB
- Humaniora
BKN Ungkap Penyebab Pengumuman Kelulusan PPPK Tahap 1 belum Bisa Dilihat di Akun SSCASN
Sabtu, 28 Desember 2024 – 11:00 WIB - Bengkulu
Pemkab Rejang Lebong Bakal Merumahkan Ribuan Honorer
Sabtu, 28 Desember 2024 – 10:45 WIB - Sepak Bola
Mohamed Salah Punya Impian Bawa Liverpool Menjuarai Liga Inggris
Sabtu, 28 Desember 2024 – 12:40 WIB - Sport
Emral Abus Sebut PSBS Siap Tarung Habis-habisan, Sentil Arema FC & Egy MV
Sabtu, 28 Desember 2024 – 10:37 WIB - Daerah
Kebakaran Melanda Tempat Penitipan Sepeda Motor di Kudus, Kerugian Ratusan Juta Rupiah
Sabtu, 28 Desember 2024 – 12:30 WIB