Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kemnaker Dorong Pemerataan Kualitas Instruktur di Indonesia

Jumat, 25 Oktober 2019 – 12:58 WIB
Kemnaker Dorong Pemerataan Kualitas Instruktur di Indonesia - JPNN.COM
Kompetisi Keterampilan Instruktur Nasional (KKIN) VII Tahun 2019. Foto: Humas Kemnaker

jpnn.com, SAMARINDA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah menyelenggarakan Kompetisi Keterampilan Instruktur Nasional (KKIN) VII Tahun 2019. Salah satu tujuan kompetisi ini adalah mendorong pemerataan kualitas instruktur pelatihan nasional. Baik instruktur di BLK (pemerintah), LPK Swasta, maupun training center industri.

"Bagaimana kompetisi ini telah menjadi momen sharing pengetahuan kita yang ada di balai-balai besar, balai-balai pusat, untuk teman-teman (instruktur) di daerah," kata Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Kunjung Masehat, saat menutup KKIN VII Tingkat Nasional Tahun 2019 di BLK Samarinda, Kalimantan Timur, pada hari Kamis (24/10) malam.

Kunjung menjelaskan, peningkatan SDM nasional didasarkan pada 3 komponen. Yakni kualitas, kuantitas, dan persebaran. Ketiga komponen tersebut juga berlaku untuk instruktur. Dimana kualitas, kuantitas, dan persebaran instruktur harus merata hingga ke tingkat daerah.

"Oleh karena itu, pembinaan terhadap Instruktur akan selalu dilakukan dan ditingkatkan untuk mewujudkan Instruktur yang kompeten, profesional dan mampu mentransfer pengetahuan dan ketrampilannya," jelas Kunjung.

Ke depan, KKIN ini pun akan terus diselenggakan untuk mendorong pemerataan kualitas serta keterlibatan instruktur dari BLK dan LPK Swasta. "Karena, meskipun competitiveness kami mulai seimbang, tapi bagaimana ke depan ini kami bisa bersama-sama moving forward," terangnya.

Selain itu, Kunjung juga berpesan, dalam menghadapi tantangan teknologi dan informasi di era digitalisasi, para instruktur juga harus menyesuaikan diri. Instruktur diharapkan mampu mengembangkan program pelatihan maupun metodologi pelatihan yang sesuai dengan perkembangan zaman. "Dengan perubahan teknologi yang cepat, para instruktur harus menyesuaikan diri sesuai dengan perubahan teknologi yang ada," ujarnya.

Dalam laporan pelaksanaan KKIN, Ketua Pelaksana sekaligus Kepala BLK Samarinda, Andri Susila, mengatakan, KKIN VII yang diselenggarakan merupakan grand final, di mana sebelumnya telah dilakukan KKIN di tingkat regional. Kompetisi ini diikuti 108 orang instruktur dari seluruh Indonesia.

Dari 108 peserta yang mengikuti babak final, diambil 5 orang peserta terbaik dari masing-masing bidang kompetisi untuk masuk ke babak grand final, dan selanjutnya diambil 3 orang peserta terbaik untuk ditetapkan sebagai juara I, Il dan II.

Kemnaker dorong pemerataan kualitas infrastruktur pelatihan nasional dengan menyelenggarakan KKIN VII 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News