Kena Panah, Menancap di Kepala, Anak SMK Gagal UNBK
jpnn.com, CIREBON - Deri (18), pelajar salah satu SMK swasta di Cirebon gagal mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang dimulai Senin (3/4) pagi tadi.
Pelajar asal Desa Tegalkarang, Kecamatan Palimanan itu masih dalam perawatan, usai menjalani operasi pencabutan anak panah yang tertancap pada kepalanya di RSUD Arjawinangun, Minggu (2/4).
Insiden mengerikan itu terjadi pada Sabtu (1/4) sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu Deri pulang usai mengikuti istigasah di sekolahnya. Dia pulang naik kendaraan umum jenis Kopayu. Saat turun dari Kopayu yang ditumpangi, Deri dipanah dua remaja tak dikenal. Anak panah menancap ke kepala korban.
"Karena kaget, saya langsung jatuh dan ditolong beberapa tukang ojek yang biasa mangkal di lokasi sekitar,” kata Deri seperti dikutip dari situs Radar Cirebon.
Menurut Deri, pelaku berjumlah dua orang menggunakan sepeda motor. Dia menduga kedua pelaku itu adalah pelajar. Hal itu karena celana yang dikenakan pelaku adalah seragam sekolah menengah atas. Pelaku memakai jaket warna hitam.
“Saat terjatuh itu, saya sempat melihat pelaku. Tapi saya belum tahu pasti pelaku itu pelajar dari sekolah mana, karena seragamnya ditutupi jaket hitam,” ungkapnya.
Deri juga mengaku tak punya masalah dengan siapa pun. Termasuk dengan pelajar dari sekolah lain. Bahkan, melakukan aksi tawuran pun dia tidak pernah terlibat. Dia mengaku hanya konsentrasi dalam kegiatan belajar di sekolah. “Saya hanya menjadi korban saja dari kejadian ini,“ katanya.
Ibu kandung Deri, Satiri (35) mengungkapkan, anak pertamanya dari dua bersaudara tersebut adalah orang yang penurut, tidak pernah melakukan hal-hal aneh. Terlebih lagi memiliki permasalahan dengan orang lain. “Anak saya ini tidak pernah punya musuh. Anak saya hanya menjadi korban salah sasaran saja,“ terangnya.