Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kena PHK, Tak Punya Uang, Warga Solo Mudik Jalan Kaki dari Jakarta

Rabu, 20 Mei 2020 – 19:12 WIB
Kena PHK, Tak Punya Uang, Warga Solo Mudik Jalan Kaki dari Jakarta - JPNN.COM
Maulana Arif Budi Satrio mudik ke Solo jalan kaki dari Jakarta. Foto; ANTARA/Aris Wasita

jpnn.com, SOLO - Maulana Arif Budi Satrio, warga Solo yang terkena PHK (pemutusan hubungan kerja) dampak pandemi COVID-19, mudik dengan berjalan kaki dari Jakarta.

Pasalnya, dia tidak punya uang untuk membeli tiket bus umum yang harganya dinilai terlalu tinggi.

"Jadi tanggal 8 Mei 2020 sudah diumumkan kalau semua pekerja di tempat saya bekerja di-PHK. Itu yang saya pikirkan, kalau tidak ada pekerjaan ke depan bagaimana," kata pria berusia 38 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai sopir bus pariwisata ini di Solo, Rabu (20/5).

Maulana mengatakan pilihan apakah harus tetap bertahan di Jakarta atau pulang ke Solo di masa pandemi ini harus dipikirkan masak-masak.

"Apalagi dari kantor saya juga tidak dapat apapun. Akhirnya saya berpikir lebih baik pulang, tetapi ketika saya cari tiket bus ternyata harganya luar biasa, sampai Rp500.000. Itupun yang datang Elf (minibus) yang jumlah penumpangnya melebihi kapasitas, kan saya takut," katanya.

Akhirnya pada tanggal 11 Mei, warga Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Solo, ini memutuskan untuk pulang berjalan kaki.

Selama perjalanan tersebut, ia tidak pernah dengan sengaja berhenti untuk tidur malam.

"Saya sering istirahat, tetapi sebentar-sebentar saja, istirahat paling lama kalau pas sahur sampai Subuh. Kemudian tanggal 14 (Mei) sore saya sampai Gringsing, Kendal. Saat itu karena terkendala biaya, saya tidak bisa melanjutkan perjalanan," katanya.

Korban PHK: Warga Kota Solo bernama Maulana Arif Budi Satrio mudik dengan berjalan kaki dari Jakarta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News