Kendalikan Karhutla di Riau, KLHK Pakai Teknologi Modifikasi Cuaca
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah terus berupaya melakukan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masih terjadi di wilayah Provinsi Riau.
Barigade Pengendalian Karhutla KLHK, Manggala Agni bersama para pihak yang tergabung dalam Satuan Tugas Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Karhutla terus melakukan pemadaman darat dan udara, untuk menuntaskan karhutla sampai benar-benar padam.
Setelah kejadian kebakaran yang terjadi di Kepulauan Meranti dan Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, dan juga di Dumai beberapa waktu yang lalu, Satuan Tugas Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Karhutla segera melakukan upaya pencegahan, terhadap wilayah-wilayah yang berpotensi terjadi karhutla di Provinsi Riau.
Mendukung hal tersebut, KLHK bekerjasama dengan BPPT dalam pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), guna meminimalisir dampak bencana karhutla di Provinsi Riau.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL) KLHK, Raffles B. Panjaitan, menyampaikan bahwa, dalam penanganan karhutla, dukungan para pihak sangat membantu.
"KLHK bersama TNI, Polri, masyarakat, dan pihak swasta telah berupaya melakukan pemadaman di lapangan. Namun cuaca yang cukup panas menjadi salah satu pemicu karhutla masih terjadi," tuturnya saat menghadiri peluncuran kegiatan ini di Lanud Roesmin Noerjadin, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Diterangkannya, sebagai upaya pemadaman areal terbakar dan mencegah timbulnya karhutla baru, BPPT melakukan TMC, yang bertujuan untuk membuat hujan buatan sehingga wilayah-wilayah yang sulit dijangkau melalui darat, bisa dilakukan pemadamandan atau pembasahan lahan, melalui hujan buatan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan, Indonesia akan mengalami El Nino lemah yang dimulai pada Bulan Juni 2019.