Kenduri Sko Kembali Digelar Sebagai Upaya Pemajuan Kebudayaan di Kerinci
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Pemkab Kerinci, Lembaga Kerapatan Adat, dan Komunitas Budaya menggelar Kerinci Kenduri Sko 2023.
Kenduri Sko 2023 bertema Kerapatan Adat Gunung Tujuh di Desa Pelompek, Kecamatan Gunung Tujuh, sebagai bagian dari Kenduri Swarnabhumi yang digelar Sabtu-Senin (17–19/6).
Kerinci Kenduri Sko menjadi festival budaya masyarakat Kerinci sebagai wujud rasa syukur kepada Sang Pencipta atas hasil panen dan sumber daya alam yang diperoleh.
Makna kata Kenduri berarti peringatan atau pesta rakyat, dan Sko berasal dari kata Saka yang berarti keluarga atau leluhur.
Pelaksanaan Kenduri Sko tahun 2023 ini berupa rangkaian ritual adat masyarakat setempat seperti pemotongan hewan ternak Mantai Kerbau dan dimasak oleh masyarakat untuk dimakan bersama, musyawarah kerapatan adat dan arak-arakan Depati Ninik Mamak, dan penyampaian parno adat serta penampilan seni tradisional Tari Niti Jalan Tigo yang diiringi musik tradisonal dan Tarei Asyeik.
Tokoh adat Kerinci yang bergelar Depati Intan Kumalo Sri Pemuncak Putih Marisal mengatakan Kerinci Kenduri Sko selain sebagai festival budaya berupa rasa syukur, juga dimaksudkan sebagai ajang mengenalkan kepada generasi muda tentang adat dan budaya Kabupaten Kerinci.
“Kenduri Sko Kerapatan Adat Gunung Tujuh ini menjadi ritual khusus yang ada di dalam kebudayaan Kerinci berupa perwujudan rasa syukur yang biasa dilakukan setelah masa panen. Meskipun dibeberapa daerah ada juga yang berkaitan dengan penyucian benda-benda pusaka,” kara Marisal.
Selain itu, ada juga rangkaian kumpul untuk rapat adat bersama yang pada Kenduri Sko kali ini membahas mengenai komitmen merevitalisasi bersama rumah adat Kerinci di Kecamatan Gunung Tujuh.