Kenduri Sko Kembali Digelar Sebagai Upaya Pemajuan Kebudayaan di Kerinci
Pada acara Kenduri Sko Kerapatan Gunung Tujuh ini dihadiri langsung oleh para Depati Adat, Bupati Kerinci Adirozal, Direktur Perfilman, Musik, dan Media (PMM) Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Ahmad Mahendra, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi yang mewakili Gubernur Jambi Asraf, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi Fadli Sudria, Ketua DPRD Kabupaten Kerinci Edminuddin, Kepala Kepolisian Resor Kerinci AKBP Patria Yuda Rahadian, Organisasi Perangkat Daerah, serta pejabat dinas terkait.
Direktur PMM yang juga bergelar Depati Talam Rajo Batuah Ahmad Mahendra menuturkan Kenduri Sko adalah festival adat yang menjadi kebanggaan bersama dan telah lama terjaga di Kabupaten Kerinci sebab memiliki nilai budaya mendalam.
Mahendra menyebut ada makna keselarasan, keterbukaan, kebersamaan, kejujuran, dan keakraban pada sesama anggota masyarakat dan pemimpin wilayahnya.
“Kemendikbudristek mengapreasiasi dan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kerinci yang selalu menjaga kebudayaannya, salah satunya melalui Kenduri Sko yang pada tahun 2018 lalu telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia,” ujar Mahendra.
Mahendra menyebutkan masyarakat Kerinci yang terdiri dari suku asli maupun suku luar pendatang telah berhasil menjaga budaya Kerinci tetap terjaga.
Hal ini menunjukkan adanya semangat keberagaman yang menggambarkan jiwa Indonesia sebagai negara kesatuan.
“Saya sebagai Depati Kerinci akan terus mendukung pembangunan ekosistem budaya demi terjaganya kelestarian kearifan lokal, seperti hal nya Kenduri Sko yang tergabung dalam Kenduri Swarnabhumi,” kata Mahendra.
Kerinci Kenduri Sko Kerapatan Adat Gunung Tujuh ini menjadi rangkaian Kenduri Swarnabhumi tahun 2023 yang merupakan agenda rutin tahunan sejak 2022.