Kepala Anggota Satpol PP Bocor Dilempar Pedagang dengan Batu
Darah mengucur dan membasahi kening dan tangan Rudy. Dia mengaku terkena lemparan batu yang datang dari arah sekolah. Beberapa temannya langsung membedrikan pertolongan pertama dengan memberikan obat betadine, sedangkan sebagain personel Satpol PP memasuki perkarangan sekolah untuk mencari siapa pelaku pelemparan.
Namun tak satu pun siswa yang mengaku, mereka balik meneriaki tim gabungan sebagai bentuk protes atas pembongkaran kedelapan unit bangunan kios tersebut. Sofyan langsung menengahinya, sebab ia melihat anggotanya mulai tersulut emosi. Mantan Kabag Tata Pemerintahan itu kemudian memerintahkan seluruh tim gabungan meninggalkan lokasi karena pembongkaran telah selesai dilakukan.
Sekaitan dengan seorang ibu paro baya berjilbab mengajuka protes kepada Sofyan terkait pembongkaran yang dilakukan. Dia kemudian menunjukkan surat kepada Sofyan, setelah menerima surat tersebut, Sofyan kemudian menyerahkan surat yang diberikan ibu paro kepada Sekcam Medan Kota.
Usai pembongkaran, Sofyan mengatakan, pembongkaran dilakukan karena kedelapan unit bangunan kios dibangun tanpa SIMB. “Kedelapan unit bangunan kios ini dibangun tanpa SIMB sehingga kita bongkar. Kita tidak mentolerir sedikit pun atas penyimpangan yang terjadi, begitu terbukti ada bangunan dibangun tanpa SIMB langsung kita bongkar tanpa pilih kasih,” kata Sofyan.
Atas dasar itulah mencegah dilakukannya pembongkaran paksa seperti itu, Sofyan pun menghimbau kepada seluruh masyarakat yang ingin mendirikan bangunan agar lebih dahulu mengurus SIMB. “Sebelum ada SIMB, kita minta agar pembangunan tidak dilakukan,” pungkasnya. (fir)