Kepala BKKBN: Kehamilan Usia Remaja Faktor Risiko Tinggi Kematian Ibu
Dokter Hasto juga menyampaikan kemajuan-kemajuan di bidang kependudukan Indonesia. Berkat konsistensi pelaksanaan program KB hampir lima dekade di Indonesia, total fertility rate (TFR) telah mencapai 2,14. Angka Kematian Ibu (AKI) menurun signifikan menjadi 189 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) menurun signfikan menjadi 16,86 per 1000 kelahiran hidup.
Dia juga menyebutkan penyebab utama kematian ibu bervariasi mulai dari faktor kesehatan sampai sosial ekonomi, perkawinan dan kehamilan usia remaja merupakan faktor risiko tinggi terhadap kematian ibu.
Pada kegiatan ini dokter Hasto juga melakukan peninjauan layanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan (KBPP) on the spot.
Sebanyak 100 akseptor mendapat pelayanan di mobil unit pelayanan (muyan) KB. Juga ditinjau Mobil Cinta Keluarga Peduli Stunting dan Setya Gratya mobile, serta gerai Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA).
Pada kegiatan itu juga dilalulan.penandatanganan MoU tentang Penguatan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana serta Perjanjian Kerja Sama tentang Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Pelayanan Kontrasepsi di Perguruan Tinggi antara BKKBN dengan AIPKIND, Peluncuran Population Clock Provinsi Banten dan_Kick-off_ Pekan Pelayanan 100.000 Akseptor KB Pasca Persalinan Nasional.
Dalam rangka peringatan HKD 2024, jajaran BKKBN dan UNFPA juga mengunjungi Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) BKKBN, termasuk Rumah Dataku. Di Kampung KB Pelangi, pengelola data, tokoh masyarakat, perempuan, dan generasi muda berbagi pengalaman mereka dalam pengumpulan dan penggunaan data di tingkat desa.
Tokoh masyarakat dan anggota masyarakat juga berkumpul untuk menyaksikan pemutaran film Kecele, sebuah film pendek tentang perkawinan anak yang diproduksi UNFPA bersama BKKBN dan Fatayat Nahdlatul Ulama (NU).(fri/jpnn)