Kepala NFA Ajak Generasi Muda Promosikan Pangan B2SA
Berdasarkan skor Pola Pangan Harapan (PPH) tahun 2021, masih berada di angka 87,2 persen dari target 91,6 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas konsumsi pangan belum beragam dan seimbang di mana masih tingginya konsumsi padi-padian sebanyak 60,1 persen, dan kurangnya konsumsi protein hewani, sayur dan buah serta umbi-umbian.
"Karena itu, saya mengajak kita semua untuk turut mempromosikan gerakan pangan beragam bergizi seimbang dan aman atau B2SA. Gerakan ini bukan hanya slogan, akan tetapi merupakan lifestyle baru yang keren." ujar Arief.
"Sehat adalah tanggung jawab semua orang, yang salah satunya perlu didukung dengan konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA)," kata dia.
Beragam, kata dia, berarti tidak terpaku pada satu macam bahan. Bergizi, mengandung zat gizi makro dan mikro, seimbang, yaitu seimbang antarsumber zat gizi (makanan pokok, lauk pauk, serta sayur dan buah) serta sesuai dengan kebutuhan individu, dan aman, tubuh bebas dari kontaminasi fisik, kimia, dan mikro biologis atau tidak mengandung zat yang berbahaya.
Tercatat Indonesia dianugerahi keragaman sumber daya hayati, terdapat 77 jenis tanaman pangan sumber karbohidrat, 75 jenis sumber minyak atau lemak, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah- buahan, 228 jenis sayuran, serta 110 jenis rempah dan bumbu.
Kekayaan seumber daya pangan tersebut harus dimanfaatkan melalui pengembangan pangan lokal secara massif, dan juga melalui pemanfaatan teknologi untuk mencapai hasil yang optimal.
Dalam kuliah umum yang dilaksanakan secara hybrid dan dihadiri 600 lebih mahasiswa secara offline dan online, Arief berharap para mahsiswa Polbangtan ke depan dapat menjadi penerus estafet ke depan.
"Saya berharap kepada para Mahasiswa Polbangtan Bogor selaku generasi Millenial dan Post Millenial, Jika Saudara ingin menjadi Agripreneur yang sukses, maka perhatikan hal-hal berikut: cintai apa yang dilakukan, lakukan secara sistematis, belajar cara mempromosikan diri, buat rencana dan realisasikan bisnis, bangun reputasi bisnis, tidak ada kata terlambat, bangun tim kerja yang solid, dan bersikap dinamis, inofatif, dan agile," kata dia.