Kepri Dongkrak Wisman dan Tingkat Hunian Hotel dengan Events
Lantas apa yang membuat turisme Kepri bergairah dan selalu diburu wisman dari negeri tetangga? Jawabannya ternyata lantaran letak geografis yang dekat dengan negara seperti Singapura dan Malaysia.
"Ini masuk dalam kategori border tourism. Seperti yang pak Menpar selalu bilang, tourism itu dasarnya adalah kedekatan, proximity, jarak geografis yang dekat. Itu menjadi opportunity bagi Kepri sebagai gerbang wisata bahari Indonesia. Apalagi penyeberangan Batam – Singapura hanya 45 menit. Sangat singkat," ucap Buralimar.
Dia meyakini potensi crossborder tourism itu sangat besar. Contohnya sudah banyak. Eropa misalnya.
Pariwisata di negara-negara yang teritorinya bisa ditempuh dengan jalan darat memang lebih sukses dan jumlah wismannya lebih banyak. Paris bisa menembus 60 juta, Madrid 50 juta, London 40 juta. Sumbangan terbesarnya dari borderland tourism.
Di Asia Tenggara, ada Singapura yang sukses mendatangkan 15 juta orang wisman, sedangkan Malaysia 25 juta, dan Thailand 30 juta. Semuanya juga dibantu crossborder tourism.
Kebetulan, Kepri-Singapura-Malaysia juga dekat secara budaya. Daerahnya sama-sama Melayu sehingga komunikasinya berjalan lancar.
Imbasnya, Kepri pun sukses menorehkan namanya di posisi tiga besar penyumbang wisman terbanyak di Indonesia. Persentasenya mencapai 20 persen. Raihannya hanya bisa dikalahkan Bali (40 persen) dan Jakarta 30 (persen).
“Sekarang Kepri sudah memosisiikan diri sebagai Gerbang Wisata Bahari Indonesia. Kami punya Batam, Bintan dan Anambas yang sangat strategis dikembangkan menjadi wisata yacht, marina dan tempat parkir perahu pesiar. Semuanya dekat dengan international hub udara maupun laut,” ungkap Buralimar.