Kepri Siap Mendukung Potensi Teknologi Pengalengan Okwi Food
Plt. Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada K/L UMKM dan Masyarakat Dr. Hardi Julendra menjelaskan supaya makan makanan bisa awet, tentunya perlu melewati berbagai proses pengawetan.
Menurut Hardi, penggunaan pengawet kimia dengan menambah bahan aditif tertentu bisa juga menggunakan pengawetan secara biologi melalui fermentasi dengan menambahkan berbagai bakteri baik tertentu.
Selain itu, ada pula pengawetan secara fisika yang disarankan BRIN untuk digunakan. Juga ada pengawetan fisika, bagaimana kita mensterilkan bahan-bahan tertentu melalui proses fisika.
Panas misalnya, kita melakukan proses pemanasan suatu makanan sehingga bakteri-bakteri bisa tidak tumbuh di makanan tersebut.
“Proses pengalengan yang kita lakukan dengan teknologi, menggunakan proses pengawetan fisika,” kata Hardi.
Bertepatan dengan peristiwa tersebut, Gubernur Provinsi Kepulauan Riau H Ansar Ahmad menunjuk Disperindag Provinsi Kepri yang diwakili oleh Riki Rionaldi selaku Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepri melakukan peninjauan lapangan terkait rencana pengadaan teknologi senilai Rp 1,4 miliar sebagai angka anggaran tahun 2022.
Riki Rionaldi mengatakan Program UMKM Go Digital Go Export dengan melakukan satu wujud nyata dukungan kepada UMKM melalui koperasi produk kulinernya dapat disterilisasi melalui pengalengan agar produknya bisa bertahan di atas satu tahun.
Bisa dilakukan melalui pengalengan, bisa pouch packaging agar produk-produk tradisional food Kepulauan Riau ini bisa tidak hanya sebagai buah tangan saja alias oleh-oleh tetapi juga bisa memenuhi selera konsumen di daerah-daerah potensi ekspor untuk meningkatkan nilai ekspor non-migas Kepri.