Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kepulauan Kecil Dekat Papua Gelar Referendum Kemerdekaan dari Prancis

Minggu, 04 Oktober 2020 – 21:03 WIB
Kepulauan Kecil Dekat Papua Gelar Referendum Kemerdekaan dari Prancis - JPNN.COM
Lanskap Kaledonia Baru, kepulauan kecil di Samudra Pasifik yang dikuasai Prancis. Foto: vna2z.com

jpnn.com, MELBOURNE - Masyarakat Kaledonia Baru, wilayah kepulauan di Pasifik Selatan, memberikan suara mereka untuk sebuah referendum yang akan menentukan kemerdekaannya dari Prancis setelah hampir 170 tahun.

Jika hasilnya "ya" maka Prancis kehilangan wilayah terpenting yang dimiliki di Pasifik, dan hal itu akan mengurangi kebanggaan negara itu sebagai eks kekuatan kolonial yang wilayah kekuasaannya dahulu membentang dari Karibia, sebagian besar Afrika, Asia, dan Pasifik.

Referendum ini juga bersamaan dengan pembentukan ulang peta geopolitik di Pasifik, dengan Tiongkok yang tengah memperluas pengaruhnya untuk menyaingi kekuatan Barat.

Hingga Minggu malam waktu setempat (GMT+11), angka pemilih diperkirakan mencapai 79,63%, menurut Kantor Komisioner Tinggi Republik Kaledonia Baru.

Lebih dari 180.000 penduduk jangka panjang di Kaledonia Baru terdaftar sebagai pemilih yang berhak memberikan suara "ya" atau "tidak" untuk pertanyaan referendum: "Apakah Anda ingin Kaledonia Baru mempunyai kedaulatan penuh dan merdeka?"

Kaledonia Baru telah bergumul dengan pertanyaan soal dekolonisasi selama beberapa dekade. Walaupun demikian, pada 2018 sudah ada hasil pemungutan suara yang menolak terpisah dari Prancis.

Kaledonia Baru adalah bagian dari Perjanjian Noumea 1998 yang ditandatangani oleh Prancis, masyarakat Kanak (penduduk asli Kaledonia Baru), Front Pembebasan Nasional Sosialis, dan pemimpin antikemerdekaan.

Wilayahnya berbentuk sebuah pulau yang memanjang, berjarak sekitar 1.200 kilometer di timur Australia, dan 20.000 kilometer jauhnya dari Paris.

Kaledonia Baru adalah bagian dari Perjanjian Noumea 1998 yang ditandatangani oleh Prancis, masyarakat Kanak, Front Pembebasan Nasional Sosialis, dan pemimpin antikemerdekaan.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News