Kepulauan Riau Pengin Gunakan Ikon Negeri Pantun Warisan Dunia
jpnn.com, JAKARTA - Organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan dunia (UNESCO) resmi menetapkan pantun asal Riau, Indonesia dan Malaysia sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia, Kamis (17/12).
Sekretaris Daerah Kepri Tengku Said Arif Fadillah di Tanjungpinang, mengucapkan terima kasih kepada budayawan dan tokoh melayu yang bertungkus lumus memperjuangkan pantun asal Kepri dan Riau agar diakui dunia.
"Perjuangan para tokoh, budayawan dan maestro pantun akhirnya membuahkan hasil yang membanggakan bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Kepri. Ini tentu menjadi bagian sejarah pantun yang selalu diingat dunia," katanya.
Menurut dia, capaian tersebut tidak terlepas dari keuletan para tokoh melayu dan budayawan seperti Abdul Malik Abdul Malik, dan Syahrial dari Dinas Kebudayaan, dan Datok Alipon "Sang Maestro Pantun" asal Kepri.
Sebelumnya, budayawan asal Kepri Abdul Malik merasa lega dan bahagia setelah bertahun-tahun memperjuangkan pantun asal Kepri dan Riau agar masuk dalam Warisan Tak Benda Dunia.
"Alhamdulillah, akhirnya berhasil juga usulan kami. Ini patut disyukuri karena pantun Kepulauan Riau dan Riau dipilih untuk mewakili Melayu Indonesia," kata Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji itu.
Untuk memperjuangan pantun ditetapkan sebagai warisan dunia, kata dia tidak mudah.
Sejumlah budayawan dan tokoh melayu di Kepri dan Riau membentuk tim.