Keputusan Akhir Pembubaran Petral di Tangan Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Pertamina sudah memutuskan untuk membubarkan anak perusahannya, PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral) sebagaimana usulan Tim Refomasi Tata Kelola Migas (RTKM). Namun, keputusan akhir pembubaran Petral ada di tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Menteri BUMN Rini Soemarno, pihaknya akan melaporkan perkembangan terakhir tentang Petral ke presiden. "Beliau (Presiden Jokowi, red) minta secara detailnya. Untuk secara hukumnya bagaimana, nanti saya lapor ke presiden, yang kemudian bapak presiden akan memutuskan," ujar Rini saat ditemui di DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (24/4).
Saat ini, katanya, Kementerian BUMN baru menerima laporan Pertamina terkait kegiatan operasional Petral yang telah dilimpahkan ke Integrated Supply Chain (ISC) bentukan Pertamina. Sementara untuk status pegawai Petral dan aspek-aspek hukum lainnya, Rini mengaku belum mendapat laporan.
Meski demikian Rini menegaskan, jika dimungkinkan maka pembubaran Petral akan dilakukan tahun ini. Sebab, Pertamina juga menganggap keberadaan Petral sudah tidak dibutuhkan lagi.
"Rencananya begitu, tahun ini (Petral dibubarkan-red). Kemarin sudah dilaporkan Pertamina. Mereka melihat bahwa, institusi seperti Petral tidak dibutuhkan. Untuk itu saya minta detail laporannya, supaya bisa melaporkan ke bapak presiden," tukasnya.(chi/jpnn)