Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kera Slow

Oleh: Dahlan Iskan

Selasa, 07 Juni 2022 – 07:08 WIB
Kera Slow - JPNN.COM
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Vilanya seperti di Bali. Memasuki kompleks vila ini saya lupa kalau lagi di tengah pertambangan batu bara. Rasanya saya seperti lagi di Ubud.

Agenda saya berikutnya: pagi-pagi senam dansa. Sendirian. Di gym. Dengan musik dari handphone –saya punya stok lebih 100 lagu senam di situ.

Habis senam barulah kami keliling kebun binatang. Sambil menunggu kedatangan Datuk Low.

Ia datang ke sini tidak naik speed boat seperti yang saya lakukan. Ia naik  helikopter dari Bandara Balikpapan.

Sambil berjalan menuju bonbin, saya pun bertanya: mengapa membangun kebun binatang begini besar. Di lokasi yang begini pedalaman. Yang jangankan kota, kampung terdekat pun berpuluh kilometer jauhnya.

"Datuk Low sangat menyukai binatang," ujar staf di situ.

Kebun binatang ini terpencar di empat atau lima kelompok. Kelompok burung dibikinkan rumah khusus. Atapnya jaring. Luasnya, ups, 2 hektare.

Ratusan jenis burung ada di sini. Ribuan jumlahnya. Dari seluruh Indonesia. Juga dari banyak negara.

Saya bertemu orang yang kekayaannya naik Rp 30 triliun hanya dalam dua tahun itu: Datuk Low Tuck Kwong. Di lokasi yang begitu jauh. Di pedalaman Kaltim.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close