Kerak Telor di DPR, Bang Janen Senang..........
jpnn.com - JAKARTA - Pagelaran Wayang Kulit dalam rangka Peringatan ke-70 Ulang Tahun DPR, tadi malam, boleh jadi memberi harapan baru bagi sebagian kecil warga di tengah kesulitan ekonomi saat ini. Mereka adalah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Puluhan gerobak dengan aneka jajanan tampak mengelilingi Lapangan Sepak Bola, yang berada di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, tadi malam. Lapangan tersebut sekaligus menjadi tempat Pagelaran Wayang Kulit yang mengambil lakon“Semar Pepeling” dengan Dalang, Ki Enthus Susmono (Bupati Tegal, Propinsi Jawa Tengah).
Tadi malam, Sabtu (29/8) sekitar pukul 22.30 WIB, JPNN sempat menelusuri pinggir lapangan, tempat lokasi pagelaran wayang. Puluhan gerobak beserta barang dagangannya terlihat berbaris di pinggir lapangan. Penjualnya cukup beragam. Ada ibu-ibu dan juga bapak-bapak. Bahkan penjual yang membawa serta anaknya yang relatif masih kecil.
Beraneka ragam jajanan tersedia seperti sosis bakar, sate padang, soto mie, air kelapa muda, tahu bakso, pempek Palembang, nasi goreng, empal gentong, lumpia, kerak telor, dan lain-lainnya. Hampir semua gerobak memiliki spanduk yang dipasang pada masing-masing gerobak. Tentu saja, tulisan pada spanduk disesuaikan dengan jenis dagangannya. Yang membedakan adalah nama penjualnya.
Sebagai contoh, Kios Makaroni, menjual lasagna, zuppa soup, panggang, klappertaart. Spanduk lain bertuliskan "Ciko" Sosis Bakar. Ada juga Bakwan Malang, Sate Padang Mak Ungu, Empal Gentong - Mang Darmo, Soto Ayam Lamongan, Mie Djawa Tjap Gerobak, Warung Si Mbah: Mie Djawa Goreng/Godog. Selain itu, Soto Mie Bogor, Nasi Goreng Ayam, Kambing, Babat, GILA. Ada pula Warung Eting Mas, Sokaraja – Banyumas, Nasi Bebek Betawi, Soto Mie Bogor “Surya Kencana” dan Kerak Telor.
Ada lagi tulisan yang cukup unik, yakni Warung Internet. Mungkin yang terbayang dalam benak pembaca adalah internet atau dunia maya. Namun, internet di sini adalah indomie telor kornet (Internet). Lalu, dibawah tulisan internet pada spanduk, juga ditulis: “Internet Pedes, Pedes Mampus”. Spanduk itu dicantumkan alamat nomor kontak catering yang dapat dihubungi pelanggan.
Selain makanan, ada juga yang menjajakan arang dagangan seperti pakaian, jam tangan, dan juga batu cincin yang beraneka ragam.
Satu diantara puluhan pelaku UMKM yang merasa senang adalah Bang Janen. Mengapa? Bang Janen senang karena jajanan kerak telor cukup laris terjual.