Kerangka Manusia Abad ke 12 Ditemukan di Natuna, Begini Kondisinya...
Dari posisi kerangka kata Sony, kepala menghadap arah Barat Laut dan kaki Timur Laut. Kerangka serupa juga ditemukan di Sulawesi. Bedanya di Sulawesi, giginya digosok menjadi tanjam atau runcing. Sementara di Natuna giginya digosok rata. Dan kerangka ditemukan dengan kedalaman 50 centimeter.
Namun saat ini kata Sony, tim belum menemukan kerangka yang masih utuh, akibat perburuan barang antik sejak tahun 80 an oleh warga.
Tim baru menemukan Bengkong atau Pandusi atau peti di Natuna. Namun kondisinya tidak utuh di Desa Sepempang. Karena tutup Bengkongnya hilang dan tidak lagi ditemukan kerangka didalamnya.
Untuk mencirikan ras kerangka sambungnya, dari Bengkong. Kalau bekal mati umum ditemukan di Asia Tenggara, seperti Vietnam, karena manusia bergerak kemana mana. Untuk mengetahui jenis kelamin, ras dan tinggi manusia akan bawah sample ke ahli pelantologi.
Diakui Sony, sebagian besar keramik pecah belah yang ditemukan warga dengan penggalian adalah bekal mati manusia yang sudah berabad abad.
"Dari bukti yang ditemukan, kerangka sudah rusak karena perburuan barang antik. Natuna perlu museum, supaya benda cagar budaya tidak hilang," ujarnya.(arn/ray/jpnn)