Kerap Berurusan dengan Preman dan Aparat Keamanan
Jumat, 31 Mei 2013 – 05:14 WIB
"Saya bersyukur memperoleh penghargaan ini. Dengan penghargaan ini, setidaknya SSC lebih dikenal dan bisa membuka mata masyarakat bahwa masih banyak anak yang nggak memiliki akses pendidikan," kata Shei saat ditemui di Graha Kencana, Jakarta, Senin lalu (27/5).
Perjalanan Shei membesarkan SSC cukup berliku. Dara 24 tahun itu menginisiasi berdirinya SSC saat masih kuliah di Universitas Paramadina. Pemilik nama lengkap Shefti Lailatul Latiefah tersebut cukup aktif di kampus. Misalnya, dia pernah menjadi Sekjen Serikat Mahasiswa Universitas Paramadina. Meski demikian, dia merelakan rumahnya dipakai untuk menampung beberapa anak-anak jalanan.
Padahal, Shei adalah perantau. Di ibu kota dia tinggal bersama sepuluh anak jalanan di rumah kos. Anak-anak asuhnya itu rata-rata berprofesi pengamen dan pemulung. Maka, konsekuensinya, Shei harus siap menghidupi mereka. Mulai memberi makan, tempat berlindung, hingga kebutuhan lainnya. Tak heran bila gajinya sering tak bersisa untuk menghidupi anak-anak tersebut.