Keraton Jogja Bersiap Jelang Pernikahan Putri Bungsu Sultan Hamengku Buwono X
Kepatihan Pusat Resepsi, Paku Alam Rela Pindah KantorSelasa, 04 Oktober 2011 – 00:04 WIB
Pernikahan Jeng Reni memang mendahului kakaknya, putri keempat Sri Sultan, yakni GRA Nurabra Juwita. Sesuai dengan tradisi Jawa, harus dilakukan upacara langkahan untuk itu.
Esoknya, 17 Oktober, dihelat prosesi siraman untuk Jeng Reni. Siangnya giliran siraman calon pengantin laki-laki. Sedangkan malamnya, Jeng Reni mesti menjalani prosesi paling menegangkan, yaitu tantingan. Kala itu dia akan ditanya ayahandanya, Sri Sultan, apakah yakin memilih KPH Yudanegoro sebagai suami. Baru kemudian pada 18 Oktober, dilakukan ijab kabul yang akan dilaksanakan di masjid keraton. "Bapak (Sri Sultan, Red) sendiri yang jadi wali," ujar perempuan kelahiran 18 September 1986 itu.
Acara panggih manten menjadi prosesi berikutnya setelah akad nikah. Dalam acara yang digelar di keraton tersebut, mereka mengundang sekitar 1.500 undangan yang terdiri atas tokoh-tokoh penting, pejabat negara, dan teman-teman dekat calon mempelai berdua. "Setelah itu, kami dikirab dari keraton menuju bangsal kepatihan sore sekitar pukul 16.00. Sesampai di sana, diselenggarakan resepsi mulai pukul 19.00 dan tamunya umum dari Jogja, sekitar seribu undangan. Insya Allah presiden dan Wapres akan datang dan diundang, baik di keraton maupun kepatihan," terang perempuan yang juga pernah menjadi finalis dalam pemilihan Putri Indonesia tersebut.