Keren, FB Sponsori Persija
Bravo Persija! Selamat datang Facebook di Jakarta! Sebagai bentuk apresiasi, saya mau membeli atribut dan merchandise Facebook Persija. Pasti keren, kombinasi logo biru di kaus atau jaket orange. Seperti saya membeli jersey Real Madrid di stadion Santiago Bernabeu dan kostum Barcelona FC di CampNou di Spanyol.
Belakangan saya baru ngeh, logo FB nya kok tidak standar? Font dan warnanya tidak biru? Tapi warna-warni, ada biru muda, biru tua, merah, hijau muda, kuning dan orange? Back ground-nya putih? “F” nya terlalu langsing, dan “B” nya terlalu gemuk berisi? Bundaran “B” di bawah, ada siluet Monas? Waduh, ini pasti plesetan murahan yang tidak bermutu? Tetapi kok serius? Posisi di dada? Berarti nilai bayarannya juga serius dan terbesar? Usut punya usut, ternyata FB di Persija itu bukan “Facebook” yang sempat membuat kepala dan dada saya membesar itu. FB Persija itu kependekan dari “Forum Bersama” Jakarta.
Sinyal saya langsung terpancar dengan isu calon gubernur DKI Jakarta 2012. Apalagi, belakangan ini, sejak logo FB itu menempel di kostum Macan Kemayoran, Gubernur Fauzi Bowo sering nonton di Stadion GBK? Mungkin itu ada kaitannya, mungkin juga masih malu-malu untuk mengkaitkan FB dengan Fauzi Bowo. Tetapi, itu mudah sekali “dibaca”, mudah ditebak bahwa ini “dikait-kaitkan.”
Tujuannya, apa lagi kalau bukan mengalirkan pendukung Persija ke Cagub incumbent Fauzi Bowo. Gitu saja kok pakai istilah “Forum Bersama” Jakarta? Mengapa tidak langsung saja, jujur-jujuran, dengan nama sang calon? Sebagai kepala daerah, apa sih yang tidak bisa dilakukan? Barangkali, tim sukses terlalu berhati-hati.
Pertanyaannya, apakah model promosi slintat slintut, malu-malu, dan terselubung semacam ini efektif? Saya ragu, publik sepak bola itu juga makin realistis. Pertama, emosi dan hatinya pendukung itu ada di Persija, bukan pada personal.
Kecuali, tokoh itu memiliki track record yang meyakinkan, membela tim sejak lama, dan konsisten berjuang untuk tim dalam suka dan duka. Memang, belakangan ini, Foke selalu tampil di setiap pertandingan Persija di GBK. Apakah itu cukup untuk merayu fans Persija? Kedua, fans sepak bola itu di mana-mana bersifat anomalis. Saat menghadapi ancaman kekalahan, target harus menang, mereka sangat solid dan kental.
Tetapi saat ke luar stadion, mereka sangat cair. Mereka orang liar yang tidak punya keberpihakan dan keertarikan pada politik. Ketiga, logo di dada itu juga bertaruh dengan reputasi, pamor, nama, image dan harga diri. Mengapa “Unicef” menempel di dada Barca? Mengapa AON dan Nike di kaus Manchaster United? Mengapa “bwin.com” dan “Adidas” ada di kaus Real Madrid? Mengapa “Samsung” di kaus Chealsea? Lalu “Fly Emirates” di AC Milan? Mereka semua bertaruh, kalau timnya menang maka brand nya ikut menang.
Begitu pun sebaliknya, kalau timnya kalah, maka brand produknya pun ikut kalah. Karena itu, sponsor adalah pressure terbesar kedua bagi sebuah klub, selain supporter dan pemilik. Seserius itukah FB Fauzi Bowo mensupport Persija? Supporting yang konsisten, dalam suka dan duka, berjangka panjang, untuk kepentingan Persija? Atau hanya sekedar “akal bulus”, mencuri momentum menjelang pilkada Juli 2012 ini saja? Hah… akal bulus? Emang bulus punya akal? (*)