Keren! Pupuk Kaltim Raih Penghargaan AREA 2024 di Vietnam
Dan akhirnya masyarakat pun mampu memproduksi kompos bernilai tinggi untuk dimanfaatkan pada lahan garapan masing-masing sebagai bentuk nilai tambah yang diberikan.
"Seiring perubahan pola pertanian dan kondisi lahan, pengetahuan serta keterampilan warga mengenai sektor agrikultur juga semakin pesat. Dan potensi kompos pun dikembangkan melalui unit usaha masyarakat agar makin berdampak pada kesejahteraan petani," lanjut Sugeng.
Dari awalnya hanya segelintir orang, kini usaha kompos hasil binaan PKT BISA di Dusun Babadan mulai bertumbuh dalam kelompok besar yang diberi nama "Babadan Makmur".
Terdiri dari beberapa kelompok binaan seperti Koperasi Mandiri Lintas Generasi, Kelompok Pertanian Dusun Babadan, Kelompok Peternakan Muda Mandiri, Kelompok Perikanan Tirto Wening, Kelompok UMKM Ibu-Ibu Milenial, dan Kelompok Kompos Tabur Makmur.
Seluruh kelompok tersebut menjalin kerja sama strategis, yang akhirnya antar satu kegiatan dan lainnya terhubung dalam menciptakan rantai nilai yang berkesinambungan.
"Dengan inisiatif ini Pupuk Kaltim tidak hanya mendukung kesejahteraan petani tetapi juga berkontribusi pada upaya perbaikan kualitas lahan maupun tanaman, melalui tata kelola pertanian yang lebih ramah lingkungan," terang Sugeng.
Dalam upaya penguatan kapasitas binaan, Pupuk Kaltim pun menggandeng karyawan untuk memberikan bekal tambahan bagi anggota Babadan Makmur, sebagai bentuk kesinambungan pendampingan agar usaha kompos yang dikelola makin mandiri dan berdaya saing.
"Upaya seperti ini terus diperkuat Pupuk Kaltim sebagai bentuk nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan, dengan mengedepankan pendekatan ekonomi melalui pemberdayaan. Termasuk mendorong sistem pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan," tutur Sugeng.