Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kereta Luxury

Oleh: Dahlan Iskan

Sabtu, 31 Agustus 2024 – 07:52 WIB
Kereta Luxury - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

"Terpaksa naik pesawat. Kan, tidak ada jalan lain," jawabnya. Lalu dia minta foto bersama.

Satu penumpang lagi punya alasan lain: bisa tidur. Lalu bangun-bangun sudah di Jakarta. Langsung bekerja. Daripada bayar hotel di Jakarta.

Saya pun langsung tidur. Disediakan selimut. Perut sudah kenyang. Tidak akan makan apa pun lagi pada jam seperti itu.

Belum lagi terlelap pramugari kereta membangunkan. Saya pura-pura sudah tidur. Terus saja dia membangunkan. Saya ingin adu kuat. Akhirnya dia terdengar pergi.

Dalam hati saya agak mendongkol, tetapi salah saya sendiri: mengapa tidak meninggalkan pesan jangan dibangunkan untuk makan.

Di pesawat saya selalu berpesan pada pramugari: kalau tertidur jangan dibangunkan. Bagi orang seperti saya tidur lebih penting daripada makan.

Masalahnya: saya tidak mengira kalau akan ada makan malam. Tidak lama kemudian sang pramugari datang lagi. Membangunkan lagi. Saya tetap pura-pura sudah tidur. Pun ketika dibangunkan beberapa kali.

Pramugari pun pergi.

MUMPUNG harus turun di Cirebon: ingin mencoba gerbong kereta api kelas luxury. Pergi ke Pesantren Al Zaytun sungguh nanggung: naik pesawat jauh. Naik mobil pun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News