Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kericuhan Sempat Mewarnai Kongres PAN

Senin, 10 Februari 2020 – 17:30 WIB
Kericuhan Sempat Mewarnai Kongres PAN - JPNN.COM
Kericuhan sempat mewarnai kongres PAN di Kendari, Senin (10/2). Kericuhan berawal saat sejumlah massa mendesak panitia menutup pendaftaran peserta kongres. Foto: Boy/jpnn

jpnn.com, KENDARI - Kericuhan sempat mewarnai kongres V PAN yang diselenggarakan di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2), siang.

Kericuhan berawal saat sejumlah massa mendesak panitia menutup pendaftaran peserta kongres, karena sudah melewati batas waktu yakni pukul 12.00 WITA, sejak dibuka pukul 8.00 WITA. Massa datang ke lantai dua atau tempat pendaftaran peserta kongres.

"Tutup pendaftarannya, tutup. Kami minta ditutup. Kami boikot kongresnya kalau tidak ditutup," teriak massa.

Petugas Polri mencoba membendung aksi tersebut. Sempat terjadi dorong-dorongan. Namun kericuhan mereda. Massa pun akhirnya turun ke lantai satu hotel.

Situasi kembali kondusif. Sejumlah personel Polri terus berjaga-jaga. Kapolda Sultra Brigadir Jenderal Merdisyam tampak sejak pagi hadir di lokasi kongres untuk memimpin pengamanan kongres.

Rencananya Kongres V PAN akan dibuka malam ini di lapangan MTQ, Kendari, Sultra. Sementara pemilihan ketua umum PAN 2020-2025 akan digelar pada Selasa (11/2) di Hotel Claro. Sejauh ini, sudah ada empat peserta yang mendaftar sebagai calon ketua umum partai berlambang bintang matahari itu.

Terbaru, Zulkifli Hasan mendaftarkan diri sebagai calon ketum di Hotel Claro, Kendari, Senin (10/2) sekitar pukjl 16.00 WITA. Sebelumnya, Mulfachri Harahap, Asman Abnur, Drajat Wibowo sudah lebih dahulu mendaftarkan diri di DPP PAN, Jakarta, Sabtu (8/2).

Sementara ditemui terpisah, Sekretaris Steering Committee Kongres V PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan soal kabar adanya peserta yang belum mendaftar hingga pukul 12.00 WITA, akan dibahas dalam rapat SC.

Kericuhan berawal saat sejumlah massa mendesak panitia menutup pendaftaran peserta kongres, karena sudah melewati batas waktu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News