Kerjasama Dirikan Unit Bisnis Singkong
Rabu, 10 Agustus 2011 – 20:31 WIB
Dia menguraikan, ada dua negara yang tertarik mengembangkan bisnis pengolahan singkong yaitu Korea dan Tiongkok. Namun, pihaknya lebih condong pada Korea karena dinilai unggul dalam teknologi sehingga bisa menghasilkan singkong olahan berkualitas tinggi. "Nilai investasi untuk membangun pabrik baru diperkirakan sekitar USD 90 juta," sebutnya.
Kendati pasar ekspor masih sangat potensial, tapi memungkinkan bagi perusahaan untuk menyuplai kebutuhan di dalam negeri. Dikatakan, pasar bioetanol nasional belum digarap maksimal. "Baru tergarap 20 persen dari total kebutuhan, jadi masih banyak peluang bagi kami," tutur dia. (res)