Kertajati
Otak saya sudah tercuci. Oleh citra bahwa Bandara Kertajati adalah pengganti bandara Husein Sastranegara. Berarti, mestinya, tidak terlalu jauh dari Bandung.
Ternyata lokasinya di utara jalan tol. Mendekati pantai utara.
Makanya perlu tiga jam perjalanan dari Bandung tadi. Termasuk muter-muter di Kota Subang. Cari sarapan.
Makanya Bandara Kertajati masih sangat sepi. Memang sempat banyak penerbangan mencobanya: Lion Air, Xpress Air, Garuda dan Citilink. Jurusannya pun banyak: Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Lampung, Jogja.
Namun jumlah penumpang sangat sedikit. Apalagi setelah ada revolusi non-mental: harga tiket naik. Pun bagasi harus bayar.
Sepi.
Sunyi.
Seperti yang saya gambarkan di atas. Tiga penumpang untuk pesawat Boeing 737. Untuk jarak terbang lebih dari dua jam.
Sekarang tinggal Citilink yang masih rela rugi. Itu pun hanya dua penerbangan. Ke dua jurusan.
Ke Surabaya jam 9 pagi. Dan ke Medan pada jam yang sama. Bahkan yang jurusan Medan itu tinggal tiga kali seminggu.
Jalan tol baru memang sedang dibangun. Dari Bandung ke Kertajati. Tepatnya dari ujung jalan Tol Cileunyi. Menembus dua gunung di Subang. Dengan terowongan panjang.