Kesadaran Warga di Taman Bung Karno Menyedihkan
jpnn.com - jpnn.com - Di sebelah selatan taman, tampak tujuh orang petugas tengah membersihkan rumput. Terdengar suara mesin potong rumput membelah kesunyian. Sebagian petugas lagi terlihat menguras air di kolam yang tampak keruh. Menggunakan selang, air kemudian dikeluarkan perlahan. Yang lain memotong ranting pohon lontar yang mulai menua.
LEXI RAJA SEKO, Ende
Itulah pemandangan ketika hari semakin sore, Kamis (9/2) di Taman Permenungan Bung Karno, Ende, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Memang ada petugas yang khusus disiapkan menata taman bersejarah itu. Secara rutin mereka membersihkan dan menata taman tersebut. Namun, yang menjadi kendala adalah kesadaran dari pengunjung. Terutama dalam menjaga kebersihan. Sampah bekas makan dan minuman masih dibuang begitu saja. Padahal, sudah ada tempat sampah yang disiapkan di area itu. Bahkan ada yang lebih usil lagi dengan mencoret tembok atau dinding di dalam taman itu.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Hermanus Haning ditemui di Taman Permenungan Bung Karno Kamis sore membenarkan fakta tersebut.
Menurutnya, masih banyak sampah yang berserakan. Dia mengakui taman terlihat kotor. Penyebabnya adalah kesadaran Warga yang masih rendah.
"Masyarakat kita harus terus diberi pengertian. Masa sampah rumah dibuang ke taman, padahal ada tong sampah yang ditempatkan di sudut taman. Kita lihat sendiri sampah plastik berupa bungkusan makanan ringan, gelas bekas minuman air mineral dibuang di kolam. Ini yang tidak benar," kata Herman.
Dia menyebutkan, kini pengelolaan taman diserahkan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Sebelumnya oleh Dinas Pariwisata. Karena itu, kata dia, secara perlahan akan kembali menata taman itu sehingga bisa terlihat lebih indah dan bersih. Meski diakui, dengan dana yang minim apalagi organisasi perangkat daerah (OPD) baru tapi mereka akan terus bergerak menata kembali taman itu.
Rencana ke depan, kata Hermanus, pengelolaan taman akan bekerja sama dengan Bank NTT. Seperti apa bentuk kerja sama, kata dia, masih dalam pembahasan. Dia menyebutkan, semua orang ingin Kota Ende indah dan rapi. Karena itu, dirinya bersama jajaran bidang kebudayaan pertama-tama melakukan pembersihan.