Kesal Merasa Ibunya Dihina, Pemuda Bertato Ancam Bakar Jamaah Pengajian
jpnn.com - JAKARTA - Ulah preman kampung yang satu ini benar-benar keterlaluan. Hendiyana (31) mengancam membakar warga yang hendak menggelar pengajian di Jalan Krendang Tengah RT15/03, Krendang, Tambora, Taman Sari, Jakarta Barat.
Aksi onar pria yang baru sepuluh bulan keluar penjara itu berakhir di tahanan Mapolsek Metro Tambora. Ditemui Sabtu (21/2) petang, mata Hendi sedikit sembab karena menangis semalaman lantaran takut kembali ditembak aparat Polsek Metro Tambora di bagian betis. Raut wajahnya masih menyimpan dendam tatkala mengingat tangisan ibunya Tiah (50).
Saat itu, Jumat (20/2), sekitar pukul 15.30 itu, ibunya ditemui sedang menangis sesugukan. Kesedihan ibunya yang penjual nasi rames itu membuatnya bertanya-tanya.
"Saya tanya, siapa yang nangisin? Tapi emak malah diam dan terus nangis aja," ucap pria bertato batik di punggung itu dilansir INDOPOS (Grup JPNN.com), Minggu (22/2).
Merasa kurang puas, bungsu dari tujuh bersaudara ini seketika mengamuk. Dia mengumbar pertanyaan ke setiap tetangga yang ditemuinya.
"Tapi, jawabnya (tetangga) pada begitu. Mereka semua bilang enggak tahu," tutur Hendi.
Menunggu matahari tergelicir, tepat pukul 20.00, rombongan pengajian rutin mulai berkumpul di seberang rumah Hendi. Mereka bersiap menggelar Yasinan di rumah tetangganya Mimi.
"Saya masih kesal, saat itu juga saya ambil bensin dari motor (tangki). Terus saya tadah di botol minum yang saya potong, terus saya siram aja," katanya.