Kesalehan Ritual dan Sosial Makna dari Idul Adha
Senin, 07 November 2011 – 00:15 WIB
Selain itu kurban juga bisa digunakan untuk mengatasi masalah radikalisme dan terorismen. Pengorbanan nyawa manusia dan harkat kemanusiaannya jelas tidak dibenarkan dalam ajaran Islam dan agama mana pun. Allah memerintahkan Ibrahim menyembelih putranya jelas hanya untuk menguji imannya dan bukan benar-benar untuk mengorbankan Ismail dan bukan merupakan sesaji kepada para dewa yang seperti yang dilakukan oleh masyarakat Arab. Ibrahim tambahnya jelas dipilih Allah untuk menegakkan martabat kemanusiaan sebagai dasar bagi agama tauhid, yang kemudian dilanjutkan oleh Nabi Muhammad dalam ajaran Islam.
"Allah bukanlah Tuhan yang memerlukan persembahan dan haus darah manusia, berbeda dengan tradisi masyarakat Arab saat itu, yang siap mengorbankan manusia sebagai 'sesaji' para dewa. Ritual korban dalam Islam dapat dibaca sebagai pesan untuk memutus tradisi membunuh manusia demi 'sesaji' Tuhan. Manusia, apa pun dalihnya, tidak dibenarkan dibunuh atau dikorbankan sekalipun dengan klaim kepentingan Tuhan.
Dengan demikian,bentuk terorisme dan radikalisme dengan dalih apapun tidak dibenarkan. Pengorbanan nyawa sendiri apalagi orang lain yang dilakukan para teroris dengan mengatasnamakan agama tentunya tida dapat dibenarkan. "Sehingga dengan berkorban diharapkan juga aksi-aksi terorisme dapat dihilangkan,” pungkas Irman Gusman. (fas/jpnn)