Kesasar ke Masjid di San Antonio
Oleh Dahlan IskanSyeikh Riyadh ul Haq juga menulis buku hadits yang sangat terkenal: Sarah Sohih Bukhari-Muslim.
Atau jangan-jangan saya lagi menuju masjid aliran Syiah. Dilihat dari namanya: bisa jadi.
Nama masjid Hussainiah bisa saja diambil dari nama cucu Nabi Muhammad: Sayidina Hussein. Putra Sayidina Ali. Yang dibunuh secara tragis di Karbala itu.
Yang kepalanya dipenggal itu. Yang tiap tanggal 10 Muharam ditangisi menggebu oleh jutaan orang Iran itu. Yang tiap tahun 7 juta orang jalan kaki 60 Km menuju Karbala. Untuk mengenang perjalanan terakhir Sayidina Hussein.
Begitulah pelajaran tarikh Islam yang saya terima dulu. Tapi kisah terbaik tragedi itu saya temukan belakangan. Di buku berjudul Padang Karbala. Kalau tidak salah ingat. Ditulis oleh O’Hashem.
Isinya sangat diskriptif. Seperti reportase. Seperti karya jurnalistik.
Seperti ada wartawan yang mengintip dari jarak dekat perjalanan terakhir itu: dari Mekah di Arab Saudi ke Karbala di Irak. Yang tujuan awalnya ke Baghdad. Untuk menerima warisan jabatan amirul mukminin: semacam presiden. Yang ternyata dibelokkan ke Karbala.
Saking diskriptifnya cerita itu sampai bisa digambarkan: bagaimana paniknya rombongan kecil Sayidina Hussein itu. Saat kemahnya diserbu mendadak. Sampai harus lari. Dengan sebelah sandal ketinggalan di kemah.