Keseharian Busyro, sang Ketua KPK Baru di Mata Kolega dan Keluarga
Tolak Pakai Pengawalan karena Merasa seperti AmbulansSabtu, 27 November 2010 – 07:18 WIB
Guru mata pelajaran sosiologi itu mengungkapkan, kondisi rumahnya setelah sang suami terpilih menjadi ketua KPK tetap seperti sebelum terpilih. Yang berbeda hanya telepon rumah sering berdering. Penelepon datang dari kolega Busyro yang mengucapkan selamat. "Kalau tetangga mengucapkan selamat, ya saat bertemu di masjid. Setelah itu, ya sudah seperti biasa," katanya.
Saat penghitungan suara di Komisi III DPR, keluarga juga mengikuti setiap detik dari siaran televisi. Dia juga selalu menjalin komunikasi dengan suami melalui pesan singkat (SMS). "Belum sempat telepon. Sebab, Bapak harus melayani wawancara dari berbagai media. Bapak hanya SMS, "Dik, saya mau membatalkan puasa (sunnah hari Kamis) dahulu?," ucapnya menirukan pesan suaminya.
Karir sang kepala keluarga itu ternyata menginspirasi dua anaknya. Putra kedua Busyro, Mukhlas Haridi, memilih masuk ke FH UII. Begitu pula halnya dengan Farah yang saat ini kelas XII SMA. "Si bungsu pengin juga mengikuti jejak ayahnya. Sedangkan Rahma (Kusuma Fitri, anak pertama) memilih jurusan psikologi. Dia tidak tertarik (kuliah di hukum)," ungkapnya.